Atlet Pakai Jilbab, Kisah Aries Susanti Rahayu yang Sering Dicibir Warganet

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Atlet panjat tebing Indonesia Aries Susanti Rahayu melakukan selebrasi setelah keluar sebagai Runner Up Kejuaraan Dunia Panjat Tebing Wujiang 2019 di Wujiang, Cina, Jumat 3 Mei 2019. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

Atlet panjat tebing Indonesia Aries Susanti Rahayu melakukan selebrasi setelah keluar sebagai Runner Up Kejuaraan Dunia Panjat Tebing Wujiang 2019 di Wujiang, Cina, Jumat 3 Mei 2019. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pengalaman berlaga di Asian Games 2018 memberikan pelajaran berharga bagi Aries Susanti Rahayu. Selain berfokus mengalahkan lawan, atlet nasional panjat dinding ini mesti menghadapi warganet yang justru mencibirnya di media sosial. Tampil berhijab, Aries dicibir lantaran mengenakan pakaian olahraga yang ketat saat berkompetisi. "Masak memanjatnya pakai rok? Kan enggak mungkin. Tapi, ya sudah, kembali lagi, mereka tidak pernah tahu kondisi dan posisi saya sebagai atlet panjat," ujar atlet kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, ini melalui pesan suara kepada Tempo, Rabu, 2 Februari 2022.

Peristiwa itu tak membuat Aries patah arang. Perempuan 26 tahun ini menyabet medali emas dari nomor kecepatan putri. Ia menorehkan waktu tercepat di babak puncak, 07,61 detik, dan mengalahkan sesama atlet Indonesia, Puji Lestari. Seiring dengan bertambahnya pengalaman berlaga, Aries makin tidak mempedulikan komentar miring terhadap gaya berpakaiannya saat bertanding. "Kebetulan saya orangnya juga agak cuek kalau diomongin masalah seperti itu," katanya.

Selain meraih medali emas Asian Games, Aries menjuarai empat turnamen dunia panjat tebing di Cina. Pada kejuaraan dunia keempat yang dimenanginya di Xiamen, atlet berjulukan "Spiderwoman" ini bahkan memecahkan rekor dunia milik Yiling Song (Cina) dengan catatan waktu 6,995 detik. Dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, Aries menyumbang dua medali emas bagi kontingen Jawa Tengah.

Menurut Aries, identitasnya sebagai perempuan berhijab tak menghalanginya untuk menorehkan prestasi. "Meskipun ada kriteria harus berpakaian ketat atau memperlihatkan lekuk tubuh, itu hanya di kompetisi dan saat berlatih. Di luar itu saya bisa menempatkan diri," ujarnya.

Kepada atlet junior, terutama di daerahnya, Aries selalu memberikan pemahaman bahwa penampilan sangat penting saat kompetisi. Pakaian olahraga yang longgar, kata dia, bisa membuat atlet merasa tidak nyaman dan fokusnya terganggu. "Entah benerin baju atau celana, itu bisa menghambat konsentrasi saat pemanjatan," ucap Aries Susanti Rahayu seraya berpesan komentar negatif tak perlu dimasukkan hati, tapi justru dijadikan penyemangat.

MAJALAH TEMPO

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."