Sering Lupa Nama Orang Bisa Jadi Kamu Kurang Tidur

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi wanita tidur menggunakan penutup mata. Freepik.com

Ilustrasi wanita tidur menggunakan penutup mata. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bagi mereka yang jarang lupa wajah orang, tetapi kesulitan mengingat nama, obat untuk meningkatkan daya ingat itu adalah tidur. Penelitian baru dari Northwestern University menemukan, ingatan nama orang meningkat secara signifikan ketika ingatan tentang asosiasi nama-wajah yang baru dipelajari diaktifkan kembali saat mereka tidur siang. Jadi, kunci untuk peningkatan ini yakni tidur nyenyak tanpa gangguan.

"Ini temuan baru dan menarik tentang tidur, karena ini memberi tahu kita cara informasi diaktifkan kembali selama tidur untuk meningkatkan penyimpanan memori," kata penulis utama studi Nathan Whitmore, Ph.D. seperti dikutip dari Science Daily, Minggu 23 Januari 2022.

Melalui studi yang dipublikasikan dalam jurnal mitra Nature NPJ: Science of Learning pada 12 Januari lalu itu, para peneliti melakukan pengukuran EEG (rekaman aktivitas listrik otak yang diambil oleh elektroda di kulit kepala) yang mengindikasikan gangguan tidur, reaktivasi memori tidak membantu dan bahkan mungkin merugikan.

Studi dilakukan dengan melibatkan sebanyak 24 peserta, berusia 18-31 tahun. Mereka diminta menghafal wajah dan nama 40 murid dari kelas sejarah Amerika Latin dan 40 lainnya dari kelas sejarah Jepang.

Ketika setiap wajah ditampilkan lagi, para peserta diminta untuk menyebutkan nama yang menyertainya. Setelah latihan pembelajaran, para peserta tidur siang sementara para peneliti secara hati-hati memantau aktivitas otak menggunakan pengukuran EEG.

Ketika peserta mencapai kondisi tidur nyenyak, beberapa nama disebutkan dengan lembut di pengeras suara bersamaan musik yang terkait dengan salah satu kelas. Kemudian, saat peserta bangun, mereka diuji untuk mengenali wajah dan mengingat nama yang menyertai setiap wajah.

"Kita sudah tahu beberapa gangguan tidur seperti apnea dapat merusak memori. Penelitian kami menunjukkan penjelasan potensial untuk ini, gangguan tidur yang sering di malam hari mungkin menurunkan daya ingat," ujar Whitmore.

Pihak laboratorium sedang melakukan studi lanjutan mengenai hal ini khususnya terkait mengaktifkan kembali ingatan dan gangguan tidur untuk mempelajari lebih lanjut tentang mekanisme otak yang relevan. "Bagaimanapun, kami semakin menemukan alasan bagus untuk menghargai tidur berkualitas tinggi," kata profesor psikologi Ken Paller, yang direktur Program Kognitif Neurosains di Weinberg College of Arts and Sciences, Northwestern.

Baca: 4 Zodiak Ini Tidak Mudah Lupa, Termasuk Ahli Mengenang Kesalahan Orang

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."