4 Tips Cegah Obesitas Menurut Ahli Gizi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi obesitas. Shutterstock

Ilustrasi obesitas. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaObesitas atau berat badan berlebih telah dianggap sebagai salah satu penyebab penyakit kronis lainnya seperti penyakit kardiovaskular hingga diabetes. Adapun salah satu tanda Anda mengalami obesitas adalah Indeks Massa Tubuh sama dengan atau di atas 30.

Untuk menghindari kondisi tersebut, Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB University, Profesor Hardinsyah membagikan beberapa tips yang mudah ditiru.

1. Pahami penyebab obesitas

Tips paling utama dengan memahami penyebabnya. Menurutnya, penyebab obesitas tidak hanya pada kurang olahraga dan soal makanan. Ada penyebab lain yang memicu obesitas seperti stres yang kemudian meningkatkan inflamasi dan timbunan lemak. Walhasil, kurang atau kelebihan tidur dapat meningkatkan hormon ghrelin yang juga dikenal sebagai hormon lapar. 

Selain itu, katanya, yang paling penting adalah dengan mencegah stunting sejak kehamilan. Dengan mencegah stunting sejak kehamilan, maka kegemukan juga bisa dicegah.

“Karena anak-anak yang dilahirkan stunting, begitu ekonominya membaik, akses pangan lebih mudah, dia gampang gendut. Jadi lebih berisiko anak-anak stunting untuk gendut dibandingkan anak-anak yang normal,” ungkap Profesor Hardinsyah dalam temu media Peringatan Hari Gizi Nasional yang diadakan secara virtual pada Selasa, 18 Januari 2022.

2. Mulailah dengan mengelola faktor penyebab utama

“Mulailah dengan mengelola faktor penyebab utama setelah kita introspeksi. Kalau enggak tahu, konsultasi ya,” sarannya.

Caranya? Atur waktu tidur, minum air dua gelas sebelum makan, melakukan berbagai aktivitas yang direncanakan misalnya olahraga beban kemudian kardio, mengelola stres dengan mendekatkan diri kepada Tuhan YME, menghindari polusi hingga berpuasa.

3. Pantau berat badan dan lingkar pinggang

Anda sudah terbiasa berolahraga? Jangan terpaku pada berat badan Anda saja. Sebab, bisa jadi Indeks Massa Tubuh di atas 25 karena banyaknya otot.

“Yang dipantau adalah lingkar pinggangnya. Jadi, kalau perempuan di bawah 80 cm, laki-laki di bawah 90 cm itu aman. Lemak paling berbahaya itu lemak di tengah, bukan lemak di bahu atau kaki,” katanya.

4. Olahraga berkelompok

Kadang malas berolahraga bisa meningkatkan risiko obesitas. Sebab melakukan aktivitas fisik sendirian seringkali menimbulkan rasa malas. Oleh karena itu, Profesor Hardinsyah menyarankan untuk mencari kawan atau bergabung dengan komunitas-komunitas seperti komunitas aerobik, yoga dan lainnya.

Baca juga: Dokter: Ibu Hamil yang Obesitas Lebih Berisiko Alami Preeklampsia

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."