Healthy Food, Pilihan Kuliner yang Diprediksi Akan Hits Tahun 2022

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi salad. Foto: Pixabay.com/JillWellington

Ilustrasi salad. Foto: Pixabay.com/JillWellington

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Bukan cuma busana dan kosmetik yang trennya berubah-ubah, ini juga berlaku untuk makanan atau kuliner. Selalu ada jenis makanan atau bumbu yang menjadi tren setiap tahun.

Restoran dan kafe juga gerai siap saji juga tak mau ketinggalan dengan menyajikan menu-menu baru musiman sesuai dengan apa yang sedang digemari masyarakat. Indonesia pernah jatuh cinta dengan red velvet, salted egg, hingga ayam geprek.

Apa lagi yang bakal digandrungi tahun 2022?

Head of Marketing GrabFood - Grab Indonesia, Hadi Surya Koe, melalui surel menuturkan prediksi tren makanan 2022 versi GrabFood: makanan sehat.

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)

"Adanya pandemi COVID-19 juga berpengaruh pada gaya hidup masyarakat Indonesia. Menurut Survei yang dilakukan oleh NielsenIQ bersama dengan Grab kepada lebih dari 13.000 responden, diketahui bahwa 7 dari 10 masyarakat Indonesia ingin makan makanan sehat secara teratur," kata Hadi.

Dia mengatakan, 70 persen dari responden pun rela membayar uang lebih banyak demi makanan sehat.

Apa saja jenis makanan sehat yang dimaksud? Menurut Hadi, ragam makanan sehat yang digemari konsumen meliputi jus, sup, salad, roti lapis dan makanan kukus. Kepopuleran makanan sehat diprediksi terus berlanjut pada 2022 seiring perhatian masyarakat terhadap kesehatan yang kian intensif saat pandemi.

Sementara itu, bicara soal makanan yang populer sepanjang 2021, GrabFood mencatat ada 10 kategori makanan teratas yang dicari di platform tersebut, yakni Makanan cepat saji, Martabak, Pizza, Bakso, Ayam, Nasi goreng, Burger, Seblak, Mie, dan Sate.

Baca: 5 Inspirasi Olahan Selai Kacang yang Kekinian untuk Bisnis Kuliner Kamu

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."