Serial Emily in Paris Menuai Kritik, Tampilkan Citra Negatif Perempuan Ukraina

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Cuplikan serial Emily in Paris: Season 2. Foto: Netflix.

Cuplikan serial Emily in Paris: Season 2. Foto: Netflix.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menteri Kebudayaan Ukraina, Oleksandr Tkachenko, mengeluhkan penggambaran stereotipe pada karakter orang Ukraina yang ditampilkan dalam serial Netflix berjudul Emily in Paris.

Tkachenko mencatat bahwa karakter asal Ukraina bernama Petra (diperankan oleh Daria Panchenko) yang muncul dalam musim kedua digambarkan sebagai seorang yang menipu Emily untuk mencuri pakaian dan aksesoris dari toko. Karakter ini juga digambarkan takut dideportasi dan memiliki selera mode yang buruk.

“Di ‘Emily in Paris’ kami melihat karakter seorang perempuan Ukraina yang tidak dapat diterima. Hal ini juga ofensif. Apakah seperti ini orang Ukraina terlihat di luar negeri? Orang yang mencuri, ingin mendapatkan semuanya secara gratis, takut dideportasi? Seharusnya tidak begitu,” kata Tkachenko, dikutip dari Mirror pada Senin, 2 Januari 2021.

Sementara itu, seorang pemengaruh asal Ukraina Eugenie Hawrylko melalui media sosialnya pada 2021 juga pernah mempertanyakan mengenai gambaran stereotip orang Ukraina.

Peneliti asal Ukraina Olga Matveieva berpendapat bahwa sangat disayangkan penggambaran karakter Petra justru memarginalkan citra perempuan Ukraina pada umumnya.

“Stereotip berbasis kebangsaan tidak hanya memprovokasi ketidakseimbangan tetapi mempertahankan agresi. Mari berdamai, bukan lelucon yang menyinggung,” kata Matveieva.

Lily Collins mengunggah beberapa foto adegan dari Emily in Paris musim kedua. Instagram.com/@lilyjcollins

Serial “Emily in Paris” memotret lika-liku seorang perempuan asal Amerika bernama Emily (diperankan oleh Lily Collins) yang bekerja di ibukota Prancis. Selama tinggal di Paris, ia mengalami benturan budaya hingga permasalahan cinta.

“Emily in Paris” merupakan salah satu serial terpopuler di layanan streaming tersebut. Hingga kini, “Emily in Paris" telah meluncurkan dua musim. Terbaru pada 22 Desember 2021, serial ini menayangkan musim kedua dengan 10 episode.

Tkachenko mengatakan pihaknya telah menyampaikan keluhan mengenai gambaran karakter stereotip tersebut kepada Netflix, namun menurutnya tanggapan yang diberikan “cukup diplomatis”. Menurutnya, Netflix hanya menanggapinya dengan ucapan terima kasih dan telah menampung kritikan yang ia keluhkan tersebut.

“Kami sepakat bahwa pada tahun 2022, kami akan melakukan kontak dekat untuk mencegah kasus seperti itu. Posisi publik yang aktif seperti itu akan membantu memastikan sikap orang Ukraina diperhitungkan dalam pembuatan film di masa depan,” kata Tkachenko.

Baca: Emily in Paris Musim Kedua Tayang 22 Desember, 6 Hal Ini yang Ditunggu

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."