Jangan Malas Bergerak Walau Sedang Menstruasi, Ini 5 Rekomendasi Olahraga

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi wanita melakukan yoga di rumah. Freepik.com/Senivpetro

Ilustrasi wanita melakukan yoga di rumah. Freepik.com/Senivpetro

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat menstruasi, sebagian wanita memilih untuk tidak berolahraga karena berbagai alasan seperti kram perut, pusing, lemas, merasa tidak nyaman dan lainnya. Akan tetapi, ada juga yang tetap melakukan rutinitas olahraga seperti biasa walau mengalami gejala serupa.

Dr. (Lt Col) Leena N Sreedhar, HOD, Departemen Akademik dan Penelitian, Konsultan, Perawatan Ibu & Anak, Obstetri & Ginekologi, Sakit Manipal HCMCT, New Delhi, India mengatakan menstruasi seharusnya tidak menghalangi seseorang untuk melakukan apa pun bahkan berolahraga.

Dr. Sreedhar, dikutip dari Indian Express pada Senin 3 Januari 2021, merekomendasikan beberapa olahraga ringan yang bisa dilakukan oleh seseorang yang sedang menstruasi.

1. Berjalan dan berlari
Dr. Sreedhar merekomendasikan 30 menit berjalan atau berlari setiap hari. Sebagai permulaan, 30 menit berjalan atau berlari setiap hari telah terbukti membantu masalah kardiovaskular dan kesehatan umum. Jika Anda mengalami gejala menstruasi yang berat, olahraga ringan seperti berjalan merupakan pilihan terbaik.

Kadar estrogen/progesteron yang rendah selama menstruasi mungkin membuat Anda merasa tidak bersemangat dan lesu, belum lagi gejala lainnya yang mungkin dialami, seperti peradangan.

Anda juga dapat melakukan lari lambat pada hari-hari terakhir menstruasi. Berlari dapat membantu merasa lebih baik dengan mengurangi rasa sakit. Tapi ingatlah untuk sering berhenti sejenak dan minum banyak air.

2. Yoga
Olahraha ini sangat dianjurkan untuk orang yang tidak menyukai gym dan lebih memilih aktivitas fisik tanpa mesin. Yoga dapat membantu Anda tetap sehat selama menstruasi dan baik untuk kesehatan fisik serta mental.

Mempraktikkannya setiap hari dapat membantu Anda mengurangi rasa cemas, marah, dan depresi. Untuk lebih rileks dan mengurangi gejala menstruasi seperti kram dan kembung, peregangan dan latihan pernapasan sederhana dapat membantu.

3. Menari
Musik adalah cara untuk bersantai, dan menari dapat membantu Anda merasa lebih baik. Mengikuti kelas zumba atau menari di rumah, dapat meningkatkan suasana hati sekaligus membantu membakar kalori. "Menari dapat meningkatkan fleksibilitas dan membantu Anda menghindari ketidaknyamanan saat menstruasi," kata Dr. Sreedhar.

Dr. Sreedhar juga mengatakan penelitian menunjukkan bahwa zumba dapat membantu mengurangi keparahan dan lamanya nyeri haid. Ini juga dapat digunakan sebagai pengobatan tambahan untuk dismenore primer (nyeri haid).

4. Latihan kekuatan
Latihan kekuatan adalah jenis latihan yang bagus untuk dilakukan menjelang awal menstruasi. Press-up, squat, lunges dan lainnya dapat memperkuat otot inti Anda dan karenanya sangat bermanfaat.

Mengurangi jumlah dan intensitas latihan kekuatan adalah metode yang bagus untuk menyesuaikan dengan kondisi tubuh. "Jika Anda terbiasa melakukan latihan kekuatan yang intens, pilih beban yang lebih ringan untuk latihan Anda. Karena perubahan hormonal pada akhir siklus dapat meningkatkannya lagi," ujar Dr. Sreedhar.

5. Peregangan
Jika Anda tidak dapat melakukan jenis latihan lain, cukup lakukan peregangan di rumah menggunakan bends, twists atau lainnya. "Ingatlah untuk mengendurkan otot-otot Anda dengan menarik napas dalam-dalam. Peregangan tubuh dapat membantu memperpanjang otot-otot yang sering berkontraksi selama menstruasi, yang dapat membantu meringankan beberapa kram yang tidak nyaman," kata Dr. Sreedhar.

Berolahraga selama menstruasi dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan, meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan menjaga aliran serotonin dalam tubuh. Pilih olahraga yang membuat Anda nyaman.

Baca: Faktor Nyeri Hingga Sakit Kepala Saat Menstruasi

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."