Anak Kerap Bertanya Kenapa, Ahli Ungkap Alasannya dan Cara Merespons

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah anak Anda kerap bertanya 'kenapa'? Jika iya, itu merupakan bagian tumbuh kembangnya. Allison Tsomos, guru yang menjadi wakil presiden operasional di Celebree School, menjelaskan bahwa bertanya mengapa sebenarnya merupakan respons langsung terhadap pertumbuhan yang cepat di bagian otak kiri mereka antara 18 dan 30 bulan.

Otak kiri juga bertanggung jawab untuk keterampilan berpikir logis seperti matematika, membaca dan menulis. Menurut Tsomos, kenapa merupakan pertanyaan yang sesuai dengan perkembangan yang terkait dengan minat balita untuk memahami dunia mereka dengan lebih baik.

“Secara ilmiah, mereka mengembangkan koneksi sinaptik ke otak, yang akan mencapai 1.000 triliun pada usia tiga tahun,” jelas Tsomos dikutip dari laman Purewow, Rabu, 15 Desember 2021. Dengan kata lain, begitulah cara mereka memperluas pengetahuan dan membangun kecerdasan pemecahan masalah mereka.

Lantas, apa cara terbaik untuk merespons? Jika anak Anda berusia tiga tahun ke atas, coba bertanya kembali kepada buah hati.

" 'Saya tidak tahu, bagaimana menurut Anda?' Pertanyaan ini mengharuskan seorang anak untuk menggunakan data yang disimpan sebelumnya dan membuat respons logis,” kata Tsomos. “Pada usia tiga tahun, mereka biasanya telah menyimpan data yang cukup dan memiliki pengalaman berulang untuk mencoba merespons.”

Tetapi bagaimana jika mereka tidak mungkin menjawabnya? Sebelum Anda menjawab pertanyaan anak Anda dengan sebuah pertanyaan, tanyakan pada diri Anda, Berdasarkan pengalaman hidup mereka selama ini, apakah mereka memiliki cukup data yang dikumpulkan untuk menebak? Jika jawabannya ya, tanyakanlah.

Tetapi jika jawabannya tidak, berikan mereka fakta sebanyak yang Anda bisa kumpulkan. Berikut adalah contohnya, jika Anda menyuruh anak Anda untuk mengenakan mantel musim dingin mereka, mereka mungkin memiliki pengalaman yang cukup untuk mengetahui mengapa karena membuatnya hangat.

Tetapi jika Anda mengatakan, 'sepertinya akan hujan hari ini', dan mereka berkata, 'mengapa?', Ada kemungkinan besar mereka tidak memiliki cukup fakta tentang cuaca dan kelembapan untuk memahami bahwa akan turun hujan. “Dalam skenario ini, Anda harus memberi mereka fakta dan pengetahuan yang dapat anak simpan untuk digunakan di masa mendatang,” jelas Tsomos.

Jadi, semangat, ya, ibu dan bapak jika buah hati Anda tengah banyak mengajukan pertanyaan "kenapa". Meski kadang terasa menantang, itu merupakan tanda positif dari tumbuh kembangnya.

PUREWOW

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."