Gaya Gaun Batik Arawinda Kirana Raih Penghargaan Aktris Terbaik di RSIFF 2021

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Arawinda Kirana meraih penghargaan Silver Yusr Award kategori Aktris Terbaik di Red Sea International Film Festival 2021 berkat perannya di film Yuni. Foto: Instagram/@redseafilm

Arawinda Kirana meraih penghargaan Silver Yusr Award kategori Aktris Terbaik di Red Sea International Film Festival 2021 berkat perannya di film Yuni. Foto: Instagram/@redseafilm

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris, Arawinda Kirana tengah berbahagia. Dalam gelaran Red Sea International Film Festival atau RSIFF 2021 yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, pada Senin, 13 Desember 2021, ia meraih penghargaan Silver Yusr Award kategori aktris terbaik berkat perannya di film Yuni. Kemenangannya dibacakan langsung oleh Giuseppe Ternatore, sutradara asal Italia.

Menilik akun Instagram Red Sea Film, Arawinda tampak terharu saat memegang piala kemenangan berwarna perak di atas panggung. Dari segi busana, Arawinda memesona mengenakan gaun kemben motif batik cokelat dipadu dengan luaran atau outer warna cokelat muda. Untuk melengkapi penampilannya, ia memakai anting panjang dan kalung.

Ia tampak memakai sandal hak tinggi warna perak. Rambutnya ditata belah tengah dan ditata bergelombang di bagian bawah. Riasannya bergaya natural dengan pulasan lipstik nude. 

Kembali ke soal kemenangan Ara sapaan akrabnya, ia mengaku terhormat menerima penghargaan tersebut. Sebab gelaran festival film itu cakupannya global, sehingga film Indonesia semakin dikenal luas.

“Saya merasa terhormat bisa mendapatkan penghargaan ini karena di sini filmnya bukan cuma Asia, atau benua apapun, tapi ini mencakup global yang masuk ke Red Sea Film Festival. Walaupun mereka festival baru dan ini tahun pertama mereka, tapi ini sangat bergengsi. Jadi kayak “Oscar”-nya Saudi Arabia,” katanya saat dihubungi Antara, Selasa, 14 Desember 2021.

Film Yuni. Foto: Fourcolours Films/Starvision.

Ia mengaku merasa senang film Yuni dapat tayang di Arab Saudi. Deretan film-film yang tayang di festival tersebut, sambungnya, memiliki wajah yang menyimpan keberagaman. Ia juga mengaku terkejut dengan respons hangat dari orang-orang yang bertanya dalam forum tanya jawab setelah pemutaran film Yuni.

“Sangat senang bertemu dengan mereka, kayak being genuinely interested in this film dan nanya-nanya tentang prosesnya seperti apa, risetnya seperti apa. Itu senang banget, sih,” tuturnya.

Para penonton Yuni di Arab Saudi, kata Arawinda, menunjukkan ketertarikan yang luar biasa pada film yang ia bintangi itu. Bahkan banyak di antara mereka yang belum pernah menonton film Indonesia.

Film Yuni karya sutradara Kamila Andini memenangkan penghargaan Platform Prize di Festival Film Internasional Toronto 2021. Foto: Instagram/@fourcoloursfilms.

“Mereka bilang ‘Setelah nonton film ini, saya merasa jatuh cinta dengan film Indonesia dan saya ingin cari lagi’. Terus saya cuma bisa bilang: ‘Ya, semoga film Indonesia bisa lebih accessible untuk orang-orang di seluruh dunia’. Karena sejauh ini nggak cukup accessible kecuali yang ada di Netflix dan itu pun juga terbatas,” cerita Arawinda.

Sebelum meraih penghargaan di RSIFF 2021, gadis 20 tahun itu juga memenangkan penghargaan Snow Leopard kategori aktris terbaik di Asian World Film Festival 2021 dan Piala Citra kategori pemeran utama perempuan terbaik. Seluruh penghargaan tersebut ia dapatkan berkat perannya sebagai pemain utama dalam film Yuni.

Film besutan Kamila Andini ini juga telah memenangkan beberapa penghargaan lainnya, seperti Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021 dan Silver Hanoman di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2021. Film yang mengangkat isu perempuan ini juga menjadi perwakilan Indonesia untuk kategori Best International Feature Film di ajang penghargaan Academy Awards pada tahun 2022.

Sekali lagi, selamat untuk Arawinda Kirana.

Baca juga: Soal Menikah Muda, Arawinda Kirana: Sejak Dulu Meresahkan bagi Saya

SILVY RIANA PUTRI | ANTARA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."