Kisah Program Hamil Dea Ananda, Sempat Bermasalah pada Organ Reproduksi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Dea Ananda dan Ariel Nidji (Instagram/@@dea_ananda)

Dea Ananda dan Ariel Nidji (Instagram/@@dea_ananda)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menikah sejak tahun 2009, anugerah yang dinanti pasangan penyanyi Dea Ananda dan Ariel Nidji akhirnya terwujud. Mantan penyanyi cilik ini sangat bersyukur, akhirnya diberikan kepercayaan dari Tuhan untuk menjadi orang tua.

"Akhirnya aku dan @arielnidji diberi kepercayaan Tuhan untuk menjadi orang tua," tulis Dea di laman Instagramnya, Minggu 12 Desember 2021.

Dea kemudian berbagi cerita perjalanan dan pengalamannya selama program hamil yang pernah mengalami beberapa masalah pada organ reproduksi, PCOS, endometriosis, dan hidrosalping.

"Berkat dokter-dokter obgyn yang sabar dan super ramah…@dr.cynthiasusanto.spog dan dokter @m.luky_satria akhirnya aku menjalani minimally invasive surgery di awal," lanjut dia.

Tak hanya Dea, suaminya pun memiliki permasalahan pada hormonal yakni sperma kurang sehat lantaran pola hidup yang kurang sehat dan berat badan overweight.

Berkat konsultasi dan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter spesialis Andrologi, suami Dea menjalani terapi dengan obat-obatan, kemudian dipantau perkembangannya setiap bulan hingga bulan ketiga.

Dea menambahkan kalau masalah kesuburan bukan hanya dari faktor perempuannya, tetapi juga bisa dari faktor laki-lakinya. Ia merasa sangat bersyukur di usianya saat ini, perjalanan melakukan program bayi tabung berjalan lancar dan berhasil.

"Semua berkat kerja sama dokter-dokter hebat spesialis kandungan, dokter spesialis andrologi, dan team dokter di laboratorium embriologi. Senang rasanya bisa menjadi bagian dari @bocahindonesia," lanjutnya. 

Tak lupa, Dea menyemangati untuk para pejuang dua garis di luar sana jangan pernah menyerah dan putus asa. "Usia bukan halangan untuk tetap terus #berjuangbersama."

Sebagai informasi, endometriosis adalah jaringan yang membentuk lapisan dalam rahim juga tumbuh di luar rahim. Kondisi ini dapat tumbuh pada organ lain di dalam panggul atau perut, dan dapat menyebabkan perdarahan, infeksi, dan nyeri panggul. Nyeri endometriosis dapat berupa rasa sakit, kram, perasaan terbakar, yang dapat dirasakan cukup ringan, atau bahkan sangat parah hingga menurunkan kualitas hidup.

Baca:Selain Bugar, Dea Ananda Berolahraga demi Jaga Kesehatan Mental

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."