Jangan Sepelekan Microsleep, Simak Tanda dan Cara Mencegahnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi pengemudi mulai mengantuk karena microsleep. Sumber: toyota.astra.id

Ilustrasi pengemudi mulai mengantuk karena microsleep. Sumber: toyota.astra.id

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyaknya kecelakaan yang terjadi akhir-akhir ini membuat Dokter Tirta Mandira Hudhi menekankan betapa bahayanya microsleep yang mana menjadi salah satu penyebab laka lantas.

Dilansir dari laman WebMD, microsleep adalah sesi tidur singkat yang hanya berlangsung kurang dari 30 detik. Saking singkatnya, beberapa orang bahkan tidak menyadari bahwa saat mengemudi ia baru saja tertidur.

“Microsleep juga bisa membuat Anda fokus saat mengemudi. Dalam beberapa kasus, microsleep bahkan dapat membuat seseorang tak mampu mengingat kejadian 1-2 menit sebelumnya,” dikutip dari laman Auto2000, Sabtu 6 November 2021.

Tanda microsleep saat berkendara

Nah, lalu bagaimana tanda-tanda dari microsleep ini? Anda bisa mendeteksinya jika muncul beberapa hal berikut ini:

1. Tiba-tiba kaget atau terbangun oleh sentakan tubuh dan kepala
2. Tak menyadari apa yang baru saja terjadi padahal tidak sedang melamun,
3. Menguap terus-menerus,
4. Kelopak mata terasa sangat berat,
5. Mata berkedip secara berlebihan,
6. Tiba-tiba susah memproses informasi atau bingung ketika diajak berkomunikasi,
7. Arah kemudi tanpa disadari keluar dari jalur.

Penyebab microsleep 

1. Memiliki gangguan tidur

Orang yang memiliki riwayat gangguan tidur, seperti insomnia atau apnea tidur lebih berisiko terserang microsleep saat beraktivitas. Pasalnya, ada penurunan kualitas dan kuantitas waktu tidur bisa menyebabkan penurunan kerja otak pada siang hari.

2. Kurang tidur

Salah satu penyebab microsleep adalah kurang tidur. Orang dewasa disarankan untuk tidur setidaknya 7 jam pada malam hari. Durasi waktu yang kurang bisa membuat kinerja otak menurun, sehingga terjadilah microsleep.

3. Pola tidur berantakan

Microsleep juga rentan terjadi pada orang yang memiliki pola tidur tidak biasa. Misalnya, tidur pada siang hari dan terjaga pada malam hari karena waktu shift kerja. Transisi dari pola tidur normal ke pola tidur tersebut berpotensi memicu microsleep.

Di samping itu, microsleep juga bisa disebabkan oleh efek samping obat tertentu, seperti antihistamin, kondisi jalanan yang lengangan dan minim kelokan, serta akibat mengonsumsi narkoba dan alkohol.

Cara cegah microsleep untuk kemanan berkendara

1. Selalu penuhi kebutuhan tidur. Tubuh orang dewasa memerlukan tidur sekitar 7-9 jam sehari. Jika memang Anda merasa kurang tidur, sebaiknya jangan mengemudi dulu;

2. Sebelum berkendara, lakukan stretching atau peregangan ringan agar badan tidak cepat merasa lelah saat mengemudi nanti;

3. Ambil jeda istirahat saat perjalanan jauh. Manfaatkan fasilitas rest area yang ada di sepanjang jalan untuk beristirahat selama 20-30 menit;

4. Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein, seperti kopi. Jangan lupa beri jeda waktu antara mengonsumsi kafein dan berkendara, sebab minuman berkafein biasanya baru menimbulkan efek sekitar 30 menit setelah dikonsumsi;

5. Cobalah mendengarkan lagu favorit, siaran radio, atau mengobrol dengan teman atau keluarga di mobil untuk mengurangi kantuk. Diketahui, percakapan dapat membangunkan sel otak, mempercepatan pernapasan, dan memompa oksigen ekstra ke aliran darah, sehingga pengendara jadi tidak mudah mengantuk.

Baca: Pandemi, Perlukah Pakai Masker saat Kemudikan Mobil Pribadi?

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."