Waspada Infeksi Daerah Operasi Pasca Bedah, Dampaknya Bisa Sampai Kematian

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
ilustrasi operasi. Sumber: Pixabay/asiaone.com

ilustrasi operasi. Sumber: Pixabay/asiaone.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Digestif yang juga merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Warsinggih mengingatkan untuk waspada terhadap Infeksi Daerah Operasi (IDO) yang mungkin terjadi pasca operasi.

Dia mengatakan, IDO adalah infeksi yang terjadi di daerah operasi dalam kurun waktu 30 hari pasca bedah, bahkan 1 tahun pasca bedah jika tindakan bedah menggunakan implan. "Infeksi itu terjadi di daerah yang sudah dioperasi. Padahal, operasi yang dilakukan bukan karena penyakit akibat infeksi. Misalnya kecelakaan, kan awalnya daerah yang bersih," kata dokter Warsinggih dalam webinar bertajuk 'Waspadai Infeksi Daerah Operasi (IDO) untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi biaya perawatan' pada Kamis 28 Oktober 2021.

Ada beberapa tanda bahwa infeksi pasca operasi itu terjadi. Menurut dokter Warsinggih, IDO beberapa cirinya adalah kondisi seperti kemerahan dan bengkak di sekitar luka jahitan, keluar nanah atau darah dan tidak jarang disertai rasa sakit yang luar biasa. "Kemudian rasa hangat di daerah luka operasi dan membengkak. Biasanya kadang sampai mengalami demam," katanya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa IDO diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yakni superfisial, deep, dan organ atau rongga. Superfisial merupakan jenis IDO yang terbatas di lapisan kulit dan jaringan subkutis. Deep, jika infeksi mengenai lapisan yang lebih dalam hingga otot, sedangkan organ atau rongga jika infeksi telah mencapai organ atau berbentuk rongga.

Dokter spesialis bedah saraf konsultan sekaligus ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (IKABI) Andi Asadul Islam menambahkan bahwa jika IDO sudah melebar atau mendalam terutama jika pasien menggunakan implan, kondisinya akan semakin membahayakan. "Berbahaya kalau sudah mendalam terutama apabila ada penggunaan implan. Infeksi pada kulit yang awalnya hanya di luar, bisa menyebar ke implan. Kalau sudah infeksi ke implan, implannya harus diangkat. Itu hal yang paling repot," ujarnya.

Dia juga mengatakan, bahwa selain dapat memperburuk kondisi pasien, IDO juga dapat menyebabkan tambahan biaya perawatan dan ancaman meningkatnya resistensi antibiotik bahkan kematian. "IDO menyebabkan kematian tiga kali lipat lebih tinggi. Beban biaya juga menjadi lebih tinggi karena durasi rawat inap yang lebih lama dan diperlukannya intervensi medis tambahan seperti operasi ulang," kata dokter Andi.

Baca: Ungkapan Hati Brooke Shields Bisa Kembali Pakai High Heels usai Operasi Kaki

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."