Popok Bayi Berkualitas Bikin Kulit Anak Aman, Juga Bisa Menjaga Mental Orang Tua

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi ibu sedang menggendong bayi. (Unsplash/The Honest Company)

Ilustrasi ibu sedang menggendong bayi. (Unsplash/The Honest Company)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dokter Spesialis Anak Andreas mengingatkan agar para orang tua menggunakan popok berkualitas tinggi untuk anak-anak mereka. Ia mengatakan kenyamanan bayi sangat bergantung pada kualitas popok yang digunakan.

Andreas mengatakan bila bayi menggunakan popok yang mudah basah dan lembap, maka bayi akan merasa tidak nyaman dan akhirnya rewel. "Kalau bayi sudah rewel, ibu pasti ikut rewel. Bapak juga ikut rewel," katanya pada Konferensi Pers Virtual pada peluncuran Merries Skin Protection pada 12 Oktober 2021.

Andreas mengatakan bahwa sering sekali ia mendapati para ibu yang stres karena ternyata anaknya menangis terus-menerus. "Padahal penting sekali menjaga kewarasan para orang tua," katanya.

Ruam pada kulit bayi menjadi salah satu faktor yang membuat bayi rewel ketika menggunakan popok yang lembap. Ruam di area popok dipengaruhi berbagai faktor seperti iritasi dari urine dan feses hingga infeksi jamur. Hal ini ditambah dengan gesekan pada kulit bayi yang semakin menimbulkan kemerahan. "Jadi kalau pilih popok itu jangan asal murah, infeksinya bisa berat sehingga tidak worth it. Pilih popok yang bisa menjaga kenyamanan dan higienitasnya," kata Andreas.

Sebelumnya, data pasar 2020 menunjukkan konsumsi produk kebutuhan bayi meningkat selama pandemi. Salah satu kebutuhan yang mengalami peningkatan adalah produk popok bayi yaitu sebanyak 8 persen dari tahun 2019. Peningkatan konsumsi produk popok ini selaras dengan angka kelahiran yang tinggi di Indonesia selama pandemi Covid-19.

Indonesia termasuk dalam negara dengan jumlah kelahiran tertinggi selama 9 bulan sejak deklarasi pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu sebanyak 4 juta kelahiran. Ditambah lagi, menurut BKKBN angka kelahiran di Indonesia naik sebesar 10 persen karena adanya putus pakai kontrasepsi. Banyak masyarakat yang enggan dan takut pergi ke fasilitas kesehatan untuk memasang alat kontrasepsi selama pandemi. Berdasarkan riset, realokasi belanja untuk kebutuhan hygiene & personal care menjadi prioritas kedua setelah makanan dan kebutuhan sehari-hari karena pandemi ini.

Andreas menambahkan bahwa akhir-akhir ini banyak sekali orang tua baru datang ke klinik dengan kekhawatiran akan kesehatan bayi mereka yang lebih dari biasanya. Faktor higienis menjadi salah satu hal yang ditanyakan, ini ada hubungan langsung dengan meningkatnya pemahaman kesehatan dan kebersihan di masa pandemi secara umum. "Sebagai organ terluas yang melindungi tubuh, kesehatan kulit perlu dijaga terutama pada kulit bayi yang lebih sensitif dan belum berfungsi optimal," katanya.

Ia pun menganjurkan agar para orang tua memilih popok mulai dari bahan, ukuran, fungsi yang cocok untuk bayi. Hal ini memegang peranan penting bagi kenyamanan gerak dan kesehatan kulit bayi. "Sangat disarankan menggunakan popok yang terbuat dari bahan yang berkualitas, melalui proses produksi yang terpercaya dan teruji klinis, memiliki daya serap yang tinggi dan dapat menjaga kesehatan kulit bayi. Memiliki bahan yang higienis juga merupakan nilai plus," katanya.

Aktris Irish Bella sangat setuju bahwa mental para ibu harus dijaga selama pandemi. Sebagai ibu baru, Irish Bella mengakui memiliki banyak peran di rumah. "Peran jadi ibu itu paling banyak tantangannya tapi juga menyenangkan. Selain fisik, mental ibu juga perlu dijaga," katanya.

Irish Bella pun cukup terkejut dengan pertumbuhan buah hatinya yang sangat kilat. "Dari new born, bulan kemarin sudah setahun saja. Pada usianya 11 bulan, anakku sudah bisa jalan. Semuanya kilat banget," kata Irish Bella.

Pandemi bahkan membuatnya lebih banyak berpikir memilih kebutuhan keluarganya. Irish Bella mengatakan ia sempat ketakutan anggota keluarganya terinfeksi Covid-19. Padahal beberapa bulan terakhir, ia sempat membawa buah hatinya bepergian dan bekerja. "Di masa pandemi ini aku lebih protektif dengan anak. Aku jaga sekali kesehatan dan kebersihan anak. Aku lebih picky dalam memilih popok yang penting membuat anak nyaman," katanya.

Irish bercerita, ia sudah mulai meriset popok bayi sejak ia hamil ketika mendekati waktu melahirkan Air Rumi Akbar 1453. "Sebagai ibu baru kan aku heboh. Makanya aku riset apa yang diperlukan. Selain cari di internet, aku bolak balik tanya keluarga. Akhirnya aku memilih Merries. Alhamdulillah cocok. Air tidak mengalami iritasi, ruam dan gatal. Ditambah dengan keunggulan lebih higienis dari ekstrak natural daun teh" katanya.

Talkshow Virtual Launch Merries Skin Protection pada 12 Oktober 2021/Merries

Selain memastikan agar anak nyaman ketika menggunakan popok, untuk menjaga kesehatan mentalnya, Irish Bella pun berbagi tugas dengan suami. Ia bercerita bahwa ketika ia harus bekerja, suaminya Amar Zoni, siap membantu. "Ada suami yang bantu, dan pintar-pintarnya kami bagi waktu," kata Irish Bella.

Vice President Marketing Kao Indonesia, Susilowati mengatakan sebelum zaman pandemi masalah ruam dan gatal pada bayi menjadi perhatian utama para orang tua kepada anaknya. Kondisi itu saja sudah membuat khawatir sebagian orang tua. Ketika pandemi datang, kekhawatiran orang tua lebih menjadi. Ia yakin semakin banyak orang tua yang memberikan perhatian ekstra kepada anaknya. "Agar orang tua bisa lebih tenang, kami tambahkan perlindungan lapisan anti bakteri yang mengandung ekstrak natural daun teh untuk kulit bayi yang sehat," katanya.

Ia mengatakan popok ini merupakan hasil riset yang dilakukan di Jepang. "Selain memiliki daya serap tinggi, anti bakteri yang terkandung dalam ekstrak daun teh dikenal dapat menghambat pertumbuhan bakteri sehingga dapat menjaga kulit bayi agar terlindungi dari iritasi," kata Susilowati.

Andreas menambahkan ekstrak daun teh, memang secara klinis terbukti dapat mengurangi iritasi atau infeksi. "Kandungan alami daun teh memiliki antioksidan, anti inflamasi, anti karsinogenik, dan pastinya anti mikroba, memiliki manfaat kesehatan untuk tubuh dan kulit termasuk di dalamnya mencegah iritasi, peradangan, dan ruam,” kata Andreas.

Andreas mengingatkan agar orang tua mengganti popok anak mereka setiap 3-4 jam sekali. Hal ini untuk mencegah infeksi kulit pada anak. Ia pun mengingatkan bahwa kulit anak masih sensitif, sehingga perhatian tinggi orang tua terhadap popok yang digunakan anak sangat diperlukan. "Tidak perlu tunggu popok penuh, air kencing atau kotoran BAB bisa membuat iritasi kulit. Ganti popok secara berkala agar anak tetap nyaman," katanya.

Susilowati menambahkan tips lain memilih popok terbaik untuk anak. Menurutnya, salah satu faktor kenyamanan penggunaan popok adalah ukuran yang tepat. Popok bayi biasanya memiliki berbagai ukuran dan mulai XS hingga XL. Ukuran itu biasanya disesuaikan dengan berat badan bayi. Sayangnya, ada beberapa orang tua yang memang tetap memaksakan ukuran yang lebih kecil ke anak-anak mereka. Salah satu alasannya adalah karena stok popok ukuran kecilnya masih banyak dan malas membeli popok ukuran baru. "Jangan paksain popok anak. Jangan pakai L lagi kalau anak sudah harus gunakan XL. Pindah ukuran," kata Susilowati.

Baca: Sempat Memaksakan Ukuran Popok Kecil ke Anak, Irish Bella Merasa Bersalah

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."