Pernah Sangat Terluka, Jessica Iskandar: Jadi Lebih Dekat dengan Sang Pencipta

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Perjalanan cinta Jessica Iskandar sebentar lagi berlabuh ke sosok pria yang ia sebut hadiah terbaik pilihan Tuhan, Vincent Verhaag/Foto: Instagram/Vincent Verhaag

Perjalanan cinta Jessica Iskandar sebentar lagi berlabuh ke sosok pria yang ia sebut hadiah terbaik pilihan Tuhan, Vincent Verhaag/Foto: Instagram/Vincent Verhaag

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pasangan Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag menginsyaratkan tak lama lagi akan segera memulai kehidupan baru. Kabar bahagia tersebut disampaikan Jessica Iskandar melalui laman instagramnya, Oktober 2021. Ibu satu anak El Barack Alexander ini memohon doa karena akan memulai kehidupan baru.

"Mohon doanya bagi kami untuk segera memulai kehidupan baru sebagai suami dan istri. Agar langgeng bertumbuh bersama dalam rumah tangga yang penuh cinta kasih sampai selama-lamanya. Terima kasih," tulis Jessica.

Sebelumnya, ia mengunggah foto mengenakan busana adat Bali berupa kemben dan kain dengan keterangan perihal luka. Ia menuliskan pernah sangat terluka, sakit, dan beberapa kali ditinggalkan.

"Tetapi itu bukan akhir untuk berhenti. Perjalanan itu justru membawaku lebih dekat dengan sang pencipta. Berharap dan percaya Ia punya rencana untukku. Lebih indah karena dari Tuhan. Maka aku berterima kasih untuk diriku karena sanggup melewatinya dan tetap penuh kasih setia kepadaNya," tulisnya bersyukur. 

Seperti yang dialami oleh Jessica, banyak orang pernah terluka karena alasan beragam. Tak jarang, luka tersebut menorehkan trauma. Melansir laman Medical News Today, Rabu 20 Oktober 2021 disebutkan trauma adalah respons emosional terhadap peristiwa yang tidak menyenangkan. 

Namun, seseorang mungkin mengalami trauma sebagai respons terhadap setiap peristiwa yang mereka anggap mengancam atau berbahaya secara fisik atau emosional.

Seseorang yang mengalami trauma dapat merasakan berbagai emosi baik segera setelah kejadian maupun dalam jangka panjang. Mereka mungkin merasa kewalahan, tidak berdaya, terkejut, atau mengalami kesulitan memproses pengalaman mereka. Trauma juga dapat menyebabkan gejala fisik.

Trauma dapat memiliki efek jangka panjang pada kesejahteraan seseorang. Jika gejalanya menetap dan tidak berkurang tingkat keparahannya, ini dapat menunjukkan bahwa trauma telah berkembang menjadi gangguan kesehatan mental yang disebut gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Mempraktikkan perawatan diri atau self-care dapat membantu individu untuk mengatasi gejala trauma emosional, psikologis, dan fisik. Jika perlu, seseorang dapat meminta dukungan dari orang lain. Termasuk berbicara dengan orang-orang terkasih yang tepercaya atau bergabung dengan kelompok pendukung bagi para penyintas trauma.

Baca: Jalani Konseling Pranikah Seperti Jessica Iskandar, Ini yang Perlu Dipersiapkan

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."