Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Intip 5 Tips untuk Bantu Anak Beradaptasi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Seorang siswa mencuci tangan saat hadir dalam awal Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SDN 03 Cipayung, Jakarta, Rabu 6 Oktober 2021. PTMT SDN Cipayung 03 telah dilaksanakan mulai tanggal 4 Oktober 2021 yang berjalan lancar dengan protokol kesehatan yang ketat atas dukungan dari Orang Tua, Guru Bersama Siswa. TEMPO/Subekti.

Seorang siswa mencuci tangan saat hadir dalam awal Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SDN 03 Cipayung, Jakarta, Rabu 6 Oktober 2021. PTMT SDN Cipayung 03 telah dilaksanakan mulai tanggal 4 Oktober 2021 yang berjalan lancar dengan protokol kesehatan yang ketat atas dukungan dari Orang Tua, Guru Bersama Siswa. TEMPO/Subekti.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pemerintah telah menentukan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Hal ini mengharuskan para orang tua untuk kembali melatih anak untuk bersosialisasi langsung dengan lingkungan sekitar setelah setahun lebih beraktivitas dari rumah.

Strategic Initiatives Senior Lead Mom Baby & Home Living Category Tokopedia Rizki Widyastuti mengatakan untuk membantu para orang tua dalam beradaptasi dengan kondisi yang terus berubah di tengah pandemi, Tokopedia melalui ekosistem Tokopedia Parents menyediakan One-Stop Shopping Experience. "Untuk berbagai kebutuhan sehari-hari keluarga, termasuk anak, dengan mudah, aman dan terjangkau tanpa harus keluar rumah,” kata Rizki dalam keterangan pers yang diterima Cantika pada 18 oktober 2021.

Rizki juga berharap agar para orang tua bisa mendapatkan sederet nilai tambah lainnya melalui kanal @TokopediaParents yang menyediakan berbagai informasi dan tips parenting. "Tersedia juga webinar, talk show dan forum diskusi bagi komunitas orang tua untuk berbagi informasi dan pengalaman bersama sejumlah pembicara inspiratif,” kata Rizki menambahkan.

Ilustrasi Tokopedia/Tokopedia

Tokopedia Parents melalui Rizki pun membagikan tips parenting untuk membantu agar anak mudah beradaptasi saat bersosialisasi di sekolah dan lingkungan sehari-hari.

1. Lakukan Bermain Peran
Anak akan menemui banyak situasi baru dalam hidupnya. Bermain peran bersama orang tua atau dengan mainan yang dimiliki dapat membantu proses sosialisasi anak nantinya, misalnya dengan orang tua menjadi guru atau teman bermain seumurannya.

2. Validasi Emosi
Jangan ragu untuk memberikan validasi terhadap emosi apapun yang ditunjukkan oleh anak. Salah satunya bisa dilakukan dengan mengatakan bahwa orang tua juga sangat memahami emosi yang sedang dirasakan oleh anak. Ini ditujukan agar anak tidak merasa sendiri saat menghadapi situasi yang baru.

Menurut Psikolog Anak, Fathya Artha Utami, orang tua perlu mendampingi anak mengelola emosi melalui metode HADIR: Hadapi dengan tenang. "Anggap semua perasaannya penting, Dengarkan tanpa distraksi, Ingat untuk bantu menamai emosi anak dan Rembukan opsi, batasan serta solusi masalah,” kata Fathya.

3. Jangan Memberi Label Pemalu
Percaya pada anak, serta berikan ruang dan waktu untuk anak mengobservasi lingkungan sebelum mereka bersosialisasi dengan orang lain.

4. Berikan Instruksi
Mungkin anak akan menghadapi kebingungan terhadap situasi baru, namun itu adalah sesuatu yang wajar. Orang tua dapat memberikan pengertian dan instruksi secukupnya kepada anak untuk membantu mereka beradaptasi.

5. Datang Lebih Awal
Dengan datang lebih awal, Ibu dan Ayah bisa memberikan waktu bagi anak untuk melakukan observasi terlebih dulu terhadap lingkungan barunya. Hal ini juga bisa membantu anak untuk belajar disiplin terhadap waktu.

Mempersiapkan segala kebutuhan sekolah lebih awal juga dapat membantu kesiapan anak. "Tokopedia pun mencatat penjualan Seragam Sekolah, Sepatu Anak Laki-laki, dan Pakaian Adat Anak menjadi beberapa produk paling dicari di kategori Ibu dan Bayi pada kuartal III 2021,” kata Rizki.

Baca: Jangan Asal Beri, Ingat 15-20 Persen Penyakit Anak Akibat Camilan Tak Sehat

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."