Ketahui Masalah Nutrisi yang Berdampak pada Tumbuh Kembang Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi Baby Koala, sebuah produk yang menyediakan segala kebutuhan bayi, anak-anak, dan mainan edukatif.

Ilustrasi Baby Koala, sebuah produk yang menyediakan segala kebutuhan bayi, anak-anak, dan mainan edukatif.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pada masa kanak-kanak pertumbuhan terjadi secara sangat cepat, dan merupakan masa di mana asupan nutrisi yang tepat menjadi begitu penting. Maka hari ini Abbott mengumumkan peluncuran solusi nutrisi anak, yakni PediaSure dengan formula baru yang mengandung Arginin dan Vitamin K2. Peluncuran ini menggarisbawahi komitmen Abbott dalam mendukung pertumbuhan nyata dan mengoptimalkan potensi pertumbuhan anak-anak Indonesia.

Undernutrition atau kekurangan nutrisi adalah masalah umum secara global yang dapat memberi dampak kesehatan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Termasuk di Indonesia di mana lebih dari 1 dari setiap 4 anak mengalami stunting akibat kekurangan nutrisi.

Kekurangan nutrisi meliputi berbagai permasalahan dalam pertumbuhan anak seperti: berat badan kurang atau underweight; tengkes atau stunting; wasting atau berat badan rendah jika dibandingkan dengan tinggi badan; serta defisiensi mikronutrisi.

Jika tidak segera ditangani pada usia dini, kondisi ini dapat membawa konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki. Oleh sebab itu, intervensi pada rentang usia dini harus segera dilakukan untuk mencegah pertumbuhan yang terhambat, daya tahan tubuh yang rendah, dan perkembangan kognitif yang tidak optimal di masa depan.

Dokter Anak Lanny C. Gultom mengatakan jika kekurangan nutrisi dapat terjadi di semua anak, bagaimanapun kondisi sosioekonomi dan geografi mereka. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk sadar akan status pertumbuhan dan nutrisi anak mereka.

Dokter Anak Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolis RSUP Fatmawati, Dr. dr. Lanny C. Gultom, Sp.A(K) mengatakan bahwa situasi pandemi saat ini juga telah membuat pemenuhan kebutuhan nutrisi dan pengukuran tinggi dan berat badan secara berkala di fasilitas kesehatan lebih terbatas bagi para orang tua.

"Oleh sebab itu, butuh dukungan secara konsisten dalam hal pemenuhan nutrisi anak. Tidak seperti anggapan pada umumnya, pengaruh genetika terhadap tinggi badan mulai dari bayi hingga usia balita sangat kecil. Nutrisi dan faktor lingkungan seperti kebersihan dan olahraga berperan jauh lebih besar," ucap dokter di Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolis RSUP Fatmawati melalui siaran pers, Kamis 14 Oktober 2021.

Untuk membantu mengatasi berbagai masalah pertumbuhan di Indonesia, Abbott berusaha menyediakan berbagai sumber informasi dan penunjang bagi para orang tua, guru, dan penyedia jasa kesehatan, di antaranya:

1. GrowthPedia

Alat pengukur tinggi badan dengan saran nutrisi online yang bertujuan untuk membantu orang tua dalam mengidentifikasi resiko masalah pertumbuhan pada anak dan mendorong intervensi nutrisi sejak dini.

2. Rangkaian webinar mengenai nutrisi dan pertumbuhan

Program ini bertujuan untuk mengedukasi lebih dari 10 ribu orang tua dan guru sekolah hingga akhir tahun 2021, serta menyediakan alat ukur dan informasi untuk membantu anak-anak mencapai potensi pertumbuhan mereka.

3. Pelatihan online bagi tenaga kesehatan

Pelatihan bagi para kader kesehatan, bidan, serta tenaga medis lainnya untuk dapat mengenali tanda-tanda malnutrisi dan melakukan tindakan intervensi melalui nutrisi dan pemantauan yang cukup dan teratur

“Nutrisi adalah pondasi penting bagi kualitas hidup yang baik di masa depan. Oleh sebab itu, Abbott berkomitmen untuk senantiasa berusaha mengoptimalkan pertumbuhan anak dengan menyediakan nutrisi yang berbasis ilmiah,” ujar Presiden Direktur PT Abbott Products Indonesia, Angelico Escobar.

Baca: Pentingnya Dukungan Nutrisi untuk Tumbuh Kembang Anak dengan Kelainan Jantung

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."