Obesitas Bisa Pemicu Penyakit Jantung, Cegah dengan Menari Zumba

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Denada Tambunan, instruktur dan brand ambassador Zumba, sedang menari Zumba/Zumba

Denada Tambunan, instruktur dan brand ambassador Zumba, sedang menari Zumba/Zumba

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Obesitas, khususnya obesitas sentral, menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskuler. Central obesitas adalah penumpukan lemak di perut. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Nahar Taufiq, mengatakan bahwa obesitas bisa diketahui dengan mengukur lingkar perut atau indeks massa tubuh (IMT). “Ketika mencapai angka lebih dari 25. Ketika seseorang mengalami obesitas, risiko sejumlah penyakit pun meningkat karena penumpukan lemak yang berlebih pada tubuh dapat mempengaruhi organ dalam menjalankan fungsinya.” ujar Nahar dalam keterangan pers yang diterima Cantika.

Data dari American Psychological Association mengatakan 42 persen dari orang dewasa di Amerika Serikat mengalami kenaikan berat badan signifikan selama masa pandemi yang disebabkan karena stress berkepanjangan dan pola hidup yang tidak sehat. Hal ini tidak jauh berbeda dengan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia. “Obesitas membuat Anda lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol, resistensi insulin serta penyempitan dan penyumbatan arteri. Oleh karena itu, orang obesitas memiliki kemungkinan antara 1,5 hingga 2,5 kali lebih besar untuk meninggal karena serangan jantung daripada orang dengan IMT normal,” kata Nahar.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan yang ideal dan rutin melakukan olahraga untuk mencegah penyakit jantung, salah satunya dengan Zumba. Zumba merupakan olahraga kardio yang menggabungkan gerakan aerobik intensitas rendah dan tinggi yang bisa meningkatkan detak jantung dan membakar kalori secara efektif. Olahraga Zumba juga sangat baik dilakukan oleh penderita jantung. Olahraga jenis ini dapat membuat otot jantung Anda lebih kuat sekaligus membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol Anda.

Selain itu, olahraga jenis aerobik dan terukur seperti Zumba menciptakan defisit energi yang dapat mengurangi lemak sehingga membantu Anda menjaga berat badan yang sehat dan kadar kolesterol optimal yang baik bagi penderita penyakit jantung.

The American Heart Association merekomendasikan untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sepanjang minggu untuk menjaga kesehatan kardiovaskuler yang baik. Nahar menjelaskan, aktivitas aerobik seperti Zumba bisa merangsang detak jantung dan pernapasan selama latihan. Jadi jenis olahraga ini dapat meningkatkan laju jantung, meningkatkan curah jantung dengan pernafasan yang regular dan meningkatkan aliran darah.”

Tentunya untuk memulai olahraga diperlukan pemanasan dan jangan memforsir terlalu keras di awal. Diskusikan juga dengan dokter untuk mendapat rekomendasi kapasitas fungsional jantung yang sesuai kebutuhan tubuh.

Penyanyi sekaligus instruktur dan Brand Ambassador Zumba di Indonesia, Denada Tambunan ingin membantu dan mengajak masyarakat untuk menyadari betapa mengkhawatirkan kondisi obesitas.

Sebab kondisi tersebut dapat berakibat pada penyakit jantung yang seringkali disebut sebagai silent killer. Saat ini, obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia. “Gaya hidup yang buruk dan kurang berolahraga membuat banyak orang secara tidak sadar mengalami obesitas yang menjadi pemicu awal dari penyakit-penyakit mematikan. Menjaga kesehatan tubuh terutama jantung menjadi prioritas saya karena jantung merupakan salah satu organ terpenting bagi tubuh,” ujar Denada Tambunan.

Lebih lanjut, Denada menerangkan bahwa olahraga Zumba sangat menyenangkan karena gerakan tariannya yang bervariasi dan merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

“Secara pribadi saya sangat merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Semenjak rutin melakukan Zumba, saya merasa lebih bersemangat dan bertenaga, keluhan pusing atau capek jauh berkurang. Saya sangat merekomendasikan orang-orang untuk bergabung dalam kelas Zumba karena dapat membantu melepaskan stress dan memperkuat jantung,” kata Denada.

Baca: Penyakit Obesitas Hingga Darah Tinggi Bisa Picu Pendarahan Otak

ANDINI SABRINA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."