Saat Jadi Ibu Negara, Melania Trump Dijuluki Rapunzel oleh Secret Service

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Presiden AS Donald Trump dan ibu negara Melania Trump menyaksikan kembang api di Washington, D.C. dari balkon Truman ketika mereka merayakan liburan Hari Kemerdekaan AS di Gedung Putih di Washington, AS, 4 Juli 2020. [REUTERS / Carlos Barria]

Presiden AS Donald Trump dan ibu negara Melania Trump menyaksikan kembang api di Washington, D.C. dari balkon Truman ketika mereka merayakan liburan Hari Kemerdekaan AS di Gedung Putih di Washington, AS, 4 Juli 2020. [REUTERS / Carlos Barria]

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Hanya sedikit orang yang benar-benar tahu bagaimana rasanya tinggal dan bekerja di Gedung Putih sebagai ibu negara Amerika Serikat, atau tekanan yang datang dengan mempertahankan kehidupan keluarga dan peran publik, sambil menyeimbangkan kewajiban untuk pasangan dan negara. Sebagai sekretaris pers Presiden Donald Trump dan kemudian kepala staf ibu negara Melania Trump, Stephanie Grisham memiliki pandangan yang dekat tentang proses ini.

Dalam bukunya yang akan dirilis, I'll Take Your Questions Now, Grisham mengungkapkan banyak hal yang dia lihat tentang Melania Trump saat jadi ibu negara. Salah satunya Melania dijuluki Rapunzel oleh Secret Service (pasukan pengawal khusus presiden dan orang-orang penting Amerika Serikat), menurut The Washington Post, karena seperti wanita cantik yang terperangkap di menara dan jarang meninggalkan batas-batas di Gedung Putih atau White House. Agen bahkan meminta penugasan untuk melindungi ibu negara karena itu memberi mereka lebih banyak waktu dengan keluarga mereka, ungkap Grisham dalam buku itu.

The Post dan media lainnya telah memperoleh salinan buku setebal 352 halaman karya Grisham, yang bertugas di Gedung Putih Trump hingga 6 Januari ketika dia mengundurkan diri karena caranya menangani serangan gedung Capitol Amerika Serikat.

Melania, 51, dikabarkan tidak senang dengan mantan kepala stafnya itu, yang  menulis tentang kemarahan yang dia rasakan tentang laporan dugaan perselingkuhan suaminya, preferensinya untuk bepergian dengan nyaman (diduga mengganti jubah dan sandal segera setelah dia naik di pesawat presiden), dan ketidakamanan tentang aksen serta tulisannya dalam bahasa Inggris, yang merupakan bukan bahasa pertama Melania.

Dalam sebuah pernyataan yang sebelumnya dirilis kepada People, kantor Melania Trump mengatakan tentang Grisham dan buku yang bakal dirilisnya. "Tujuan di balik buku ini jelas. Ini adalah upaya untuk menebus dirinya setelah kinerja yang buruk sebagai sekretaris pers, hubungan pribadi yang gagal, dan perilaku tidak profesional dalam Gedung Putih. Melalui ketidakbenaran dan pengkhianatan, dia berusaha mendapatkan relevansi dan uang dengan mengorbankan Nyonya Trump."

Melania Trump mengenakan jaket desain Zara bertuliskan "I Really Don't Care. Do U?" di belakang saat dia kembali dari kunjungan ke daerah perbatasan AS-Meksiko di Texas, 21 Juni 2018. Jaket yang dikenakan Melania dicibir sejumlah pihak karena dinilai mengirimkan pesan yang salah. REUTERS/Kevin Lamarque

Ada satu bab penuh dalam buku itu yang mengisahkan jaket dengan tulisan I Really Don't Care, Do U? yang dikenakan Melania untuk mengunjungi anak-anak migran di Texas, menurut Post. Grisham menulis bahwa dia terlalu sibuk mengatur perjalanan untuk mencegah ibu negara mengenakan jaket Zara seharga USD39 atau sekitar Rp558 ribu di pemberhentian yang difoto dengan baik di perbatasan dengan Meksiko.

Kembali ke Gedung Putih, Grisham menulis - menurut The New York Times - dia dan Melania berada di Ruang Oval ketika Presiden Donald Trump bertanya soal pilihan jaket yang dikenakan sang istri, "Apa yang Anda pikirkan?" Dia kemudian memutuskan untuk mengatakan dalam tweet bahwa pesan jaket itu diarahkan ke "Media Berita Palsu."

Menurut The Times, buku itu juga mendokumentasikan kemarahan Melania dengan suaminya - yang diduga selingkuh dengan seorang wanita dan dikaruniai seorang putra, Barron, 15. Dugaan perselingkuhan dengan wanita lain terbilang mendominasi siklus berita saat itu.

"Setelah cerita Stormy Daniels pecah dan pengakuan dari wanita lain," Grisham dilaporkan menulis, "Saya merasa Nyonya Trump pada dasarnya dibebaskan."

Donald Trump berjalan di samping ibu negara Melania Trump saat ia berangkat dari Joint Base Andrews, Maryland, AS, Rabu, 20 Januari 2021. Trump menaiki helikopter Marine One untuk meninggalkan Gedung Putih. REUTERS/Carlos Barria

Memegang lengan seorang ajudan militer yang dipilih karena ketampanannya di pidato kenegaraan suaminya, memotong presiden dari foto yang diunggah di media sosialnya, dan tak merespons cuitannya di Twitter adalah cara Melania mencoba 'membalas' suaminya, menurut laporan tentang buku itu.

Ketika kepresidenan berkembang dan berakhir, Grisham dilaporkan mengklaim Melania lebih tidak tertarik untuk melakukan apa yang diharapkan darinya. Tidur sepanjang malam pemilihan dan menghadiri pemotretan permadani pada 6 Januari sambil menolak mengomentari kerusuhan di gedung Capitol di hari itu, beberapa contohnya.

Namun, Melania Trump yang merupakan mantan mode  tampaknya tidak pernah kehilangan minat dalam pemotretan. Menurut laporan Post tentang I'll Take Your Questions Now, dia menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuat ulang upacara pemotongan pita untuk paviliun tenis Gedung Putih karena dia tidak mendapatkan foto yang tepat beberapa minggu sebelumnya dan menginginkan foto yang berbeda. Grisham bahkan dilaporkan menyebut album foto ibu negara ibarat salah satu kedua anaknya.

Baca juga: Jubah Edgy Istri Donald Trump Saat Jumpa Ratu Elizabeth II

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."