Berikan Anak Dukungan Psikologis Saat Pembelajaran Tatap Muka

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Sejumlah siswa-siswi menggunakan masker saat mengikuti penilaian akhir sekolah di SD Negeri Kota Baru 3, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 8 Juni 2021. Ujian ini dilaksanakan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat serta membagi beberapa sesi kelas untuk ujian, satu sesi kelas terdiri dari 15 orang anak. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Sejumlah siswa-siswi menggunakan masker saat mengikuti penilaian akhir sekolah di SD Negeri Kota Baru 3, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 8 Juni 2021. Ujian ini dilaksanakan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat serta membagi beberapa sesi kelas untuk ujian, satu sesi kelas terdiri dari 15 orang anak. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Psikolog anak Seto Mulyadi mengingatkan menjaga psikologis anak saat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas sangat penting dilakukan terutama di masa pandemi COVID-19.

"Semua pihak harus melindungi psikologis anak baik saat mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas ataupun pembelajaran jarak jauh (PJJ), kata dia dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN secara virtual di Kendari," Kamis 9 September 2021.

Selain itu, menurut Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia ini, perlu adanya edukasi bagi orang tua, pembelajaran sebaiknya ditekankan pada yang bermakna bagi anak. "Jangan menekankan pada penuntasan kurikulum, karena ini adalah kurikulum darurat selama PJJ,” ujar pria yang akrab disapa Kak Seto.

Ia mengatakan bahwa belajar merupakan hak setiap anak, bukan kewajiban mereka. Peran orang tua sangat penting untuk terus mendorong semangat belajar anak, bukan menambah tekanan untuk mereka. Menurutnya, belajar efektif adalah belajar dalam suasana menyenangkan. Jika anak stres maka hasilnya akan kontraproduktif. "Sebanyak 13 persen anak Indonesia mengalami depresi karena tekanan orang tua selama harus belajar di rumah,” kata Kak Seto.

Kak Seto juga mengatakan bahwa semua anak pada dasarnya suka belajar dan cerdas. Oleh karena itu, orang tua harus kreatif dalam membimbing belajar anak di rumah.

Direktur Sekolah Dasar Kemdikbud Sri Wahyuningsih mengatakan secara nasional sekitar 39 persen dari 270 ribu satuan pendidikan telah melaksanakan PTM terbatas untuk seluruh jenjang.

Guna mengoptimalkan kualitas pendidikan dan menekan risiko kesehatan, pemerintah mendorong satuan pendidikan di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-3 untuk membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. "Satuan pendidikan didorong membentuk Satgas COVID-19 untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di tiap sekolah. Sehat dan selamat adalah prioritas utama," kata Sri Wahyuningsih.

Pemerintah melakukan sosialisasi aturan teknis PTM terbatas secara masif bersama pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi maupun kabupaten/kota.

Baca: Kenali Penyebab Learning Loss pada Anak dan Kiat Menyiasatinya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."