Hari Olahraga Nasional, Bergerak Bisa Kurangi Stres Hingga Tingkatkan Prestasi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Senivpetro

Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Senivpetro

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Slogan "mens sana in corpore sano" yang berarti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat masih relevan untuk masa kini, hal itu diungkapkan Plt. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kartini Rustandi. "Kita ketahui bahwa kesehatan mempunyai peran penting dalam mendukung olahraga nasional dan bukan hanya sekedar itu upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani dan merupakan upaya dasar meningkatkan prestasi belajar untuk orang yang bekerja dan olahraga," ujar Kartini dalam webinar "Hari Olahraga Nasional" pada Kamis 9 September 2021.

Menurut dia penting memberikan gizi terbaik bagi anak-anak sejak usia dini atau pada seribu hari kelahiran jika ingin mencetak atlet-atlet unggulan. Dengan tubuh yang kuat dan kesehatan yang optimal, maka akan melahirkan prestasi di bidang olahraga.

"Kalau membentuk atlet maka dimulai dari calon anak, kalau anaknya tidak sehat, tidak mungkin dia akan bisa," kata Kartini.

Kartini juga mengatakan untuk mendapatkan tubuh dan jiwa yang sehat tidak bisa hanya dengan berolahraga atau makan makanan bergizi saja, namun ada upaya lain yang harus diperhatikan.

"Aktivitas fisik dan kebugaran jasmani memberi kontribusi yang besar dalam meningkatkan daya tahan tubuh, namun kita tidak bisa sehat hanya dengan makan bergizi aja dan kita tidak bisa sehat kalau tidak melakukan upaya lainnya termasuk menjaga pemikiran kita, merilis stres itu sangat penting," ujar Kartini.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Umum DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Entos Zainal mengatakan untuk melahirkan atlet yang berprestasi, pihak keluarga juga harus mendapat edukasi tentang konsumsi gizi.

"Atlet dan keluarga sulit dipisahkan, konsumsi gizi atlet sangat dipengaruhi konsumsi gizi keluarga," kata Entos.

Edukasi tentang konsumsi gizi juga harus dilakukan dengan berbagai upaya mulai dari pemerintah hingga pimpinan cabang olahraga.

Menurut Entos, konsumsi gizi atlet harus diperhatikan mulai dari persiapan, penyelenggaraan dan pascapertandingan. Pemenuhan gizi ini pun akan mempengaruhi stamina dan psikologis atlet saat bertanding.

"Gizi itu platform yang sangat penting. Dari gizi dia membentuk stamina yang kuat, membentuk endurance yang kuat dan juga bagaimana dia menyamakan keinginan psikologisnya dan tenaga yang harus digunakan," ujar Entos.

Baca: Gaya Krisdayanti Fokus Belajar Olahraga Wushu, Pedang dan Kipas jadi Senjata

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."