Alasan Ashanty Tak Sekolah di Luar Negeri Seperti Keempat Kakaknya: Nemenin Mama

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ashanty. Foto: Instagram/@ashanty_ash

Ashanty. Foto: Instagram/@ashanty_ash

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penyanyi Ashanty merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Berbeda dari keempat kakaknya yang sekolah di luar negeri, Ashanty mengaku memilih studi di Indonesia agar bisa menemani ibundanya, Farida Siddik, yang saat itu melajang setelah berpisah dari ayahnya, Soejahjo Hasnoputro. Ia pun dengan bangga menyebut dirinya adalah anak mama.

"Kita saling menguatkan berdua karena kakak-kakakku di luar semua (luar negeri). Aku paling kecil dan akhirnya enggak sekolah keluar negeri karena hidup sama mama. Jadi, aku satu-satunya yang enggak pernah ke mana-mana dan nemenin mama," ujar Ashanty dikutip di kanal YouTube Mayangsari Offiicial, Ahad, 15 Agustus 2021.

"Banyak yang enggak tahu cerita ini," imbuh istri Anang Hermansyah ini.

Menurut Ashanty, ibundanya adalah sosok pejuang, termasuk saat membesarkan ia dan keempat kakaknya setelah bercerai dengan ayah mereka. "Struggle-nya mama tuh dari anak orang berada. Trus mamaku cerai dari papa, nikah sama orang biasa. Sempat gak di-ini (disetujui) di keluarganya. Trus hidupnya dia sempet dari anak yang bisa ngapa-ngapain, mau hidup susah," kata perempuan 38 tahun ini.

Ashanty juga mengungkapkan ia sempat sakit hati dan kabur dari rumah ketika ibundanya menikah kembali. "Kan aku kuliah tuh kayak aku sakit hati, aku kabur dari rumah karena enggak terima mama nikah lagi," ujar ibu Arsy Hermansyah dan Arsya Hermansyah ini.

Penolakannya di awal itu dilandasi oleh prasangka orang baru yang masuk ke dalam keluarga mereka. Terlebih lagi, usia ayah sambungnya 13 tahun lebih muda dari ibundanya. Ia mengaku sempat jutek dengan ayah sambungnya di awal-awal bertemu. 

"Dulu kan kita mikir nih, 'mau apa sama mama' gini-gini. Padahal, dia anak orang berada dan enggak pernah nikah. Alhamdulillah, orangnya baik banget," ungkapnya.

Seiring berjalannya waktu dan proses, prasangka buruk Ashanty kandas karena melihat ayah sambungnya begitu mencintai ibundanya dan sayang kepada Ashanty beserta kakaknya. Bahkan, eyang, sapaan akrab ayah sambungnya, merawat ibundanya hingga akhir hayatnya. Ibunda Ashanty meninggal pada 6 November 2015, sehari setelah Ashanty melahirkan Arsya Hermansyah.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."