Waspada, 6 Kelainan pada Mata Penyandang Lepra

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com

Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penyakit lepra atau kusta yang menyerang jaringan kulit, tidak hanya menyebabkan masalah kulit namun juga dapat mengakibatkan kelainan pada mata hingga menimbulkan kebutaan. Penyakit yang disebabkan oleh mikro baktirum ini, banyak ditemukan di Indonesia.

Indonesia menjadi negara urutan ketiga tertinggi penyandang lepra setelah India dan Brazil. "Penyakit lepra dapat menimbulkan kerusakan pada bagian mata tidak hanya pada saat pengobatan namun juga bisa terjadi setelah dan sebelum pengobatan berlangsung," kata Head of Trauma Center sub Spesialis Divisi Plastik dan Rekonstruksi Mata JEC, Yunia Irawati pada webinar bertajuk "Teknik Terbaru untuk Mencegah Risiko Kebutaan Para Penderita Lepra di Indonesia, pada tanggal 9 Agustus 2021.

Yunia melanjutkan bahwa perawatan rutin setelah pengobatan lepra masih perlu dilakukan agar meminimalisir terjadinya kelainan pada mata. “Saya rasa penting sekali untuk pasien- pasien lepra, tidak hanya pada fase akut dalam terapi tapi setelah terapi pun harus dilakukan kontrol teratur. Karena penting untuk mencegah lebih dini karena kerusakan pada kornea akan menetap kalau kerusakannya sudah berat ya,” kata Yunia yang mengambil Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Yunia mengatakan pasien akan mengalami lagoftalmus atau kelainan di mata karena kelopak mata tidak dapat menutup bola mata. "Tetapi hasil penglihatannya yang kami khawatirkan tidak bisa diperbaiki dengan sempurna,” lanjutnya.

Dia juga menyebutkan beberapa kelainan mata yang mungkin terjadi pada penyandang lepra, di antaranya:

1. Kerontokan pada bulu mata dan alis
Bulu mata yang berfungsi sebagai proteksi bola mata dari debu, akan mengalami kerontokan yang diakibatkan bakteri lepra. “Yang paling banyak tentu kerontokan pada bulu mata,” kata Yunia.

Tidak hanya bulu mata, Yunia menjelaskan bahwa kerontokan juga dapat terjadi pada bagian alis. Dirinya mengungkapkan bahwa kasus ini yang paling sering ditemui oleh dokter mata pada penyandang lepra.

2. Kelopak mata tidak tertutup dan terjadi ektropion dan entropion
Selain kelopak mata yang tidak dapat tertutup, dapat terjadi kerusakan lain pada mata seperti ektropion dan entropion. Menurut Halodoc, ektropion artinya kondisi kelopak mata bawah membalik ke arah luar mata. Entropion, yaitu kondisi kelopak mata bawah membalik ke arah dalam mata hingga menimbulkan gesekan permukaan mata dan kornea. “Kelemahan dari saraf bagian bawah mata, dia membuat kelopak matanya berputar ke bagian luar kita sebut ektropion,” ungkapnya.

“Karena sering mengalami peradangan, jadi menyebabkan bola matanya berputar ke dalam atau entropion,” lanjut Yunia.

3. Mata sering berair
Pada penyandang lepra, memiliki kemungkinan mata berair. Hal ini disebabkan, saraf mata yang berfungsi memompa air mata melemah. “Matanya sering berair terus, karena pompanya semakin menurun, pompa lakrimal nya jadi tidak mampu untuk menyedot air mata,” tutur Dr. Yunia. Sistem lakrimal terbagi menjadi dua bagian yaitu sistem sekresi yang berfungsi memproduksi air mata dan sistem ekskresi atau drainase yang befungsi mengalirkan air mata.

4. Mata kemerahan
Selain menyebabkan mata berair, lepra dapat menyebabkan mata mengalami kemerahan. Hal ini dapat terjadi karena mata kering yang disebabkan oleh terganggunya produksi air mata. “Merah pada mata itu akibat dry eye atau matanya kering karena sering ter-ekspose, ataupun produksi air matanya terganggu akibat kelenjar air mata yang mulai terganggu,” kata Yunia.

5. Penurunan penglihatan
Peradangan mata yang mungkin terjadi pada penyandang lepra dapat mengakibatkan penurunan penglihatan. “Pasien juga mengalami penurunan tajam penglihatan akibat sel-sel radang dalam bola matanya sangat banyak,” kata Yunia.

6. Katarak
Katarak juga dapat terjadi bagi penyandang lepra. Jika katarak terjadi, maka harus melakukan operasi, bila didiamkan saja akan menimbulkan kebutaan. “Biasanya bisa timbul katarak lebih dini, komplikasi akibat penggunaan obatnya, tapi kalau tidak diberi obatnya ya kelainannya lebih berat,” kata Yunia.

Baca: Suka Pakai Eyeliner? Waspada Bahaya Kesehatan Mata Ini

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."