Kiat Atasi Kulit Kepala Terbakar Matahari, Hindari Dulu Pakai Pengering Rambut

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita menggunakan pengering rambut atau hair dryer (Pixabay.com)

Ilustrasi wanita menggunakan pengering rambut atau hair dryer (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaKulit kepala terbakar matahari pernah dialami setiap orang. Berurusan dengan kulit kepala terbakar matahari bisa menjadi masa-masa sulit. Anda tidak hanya harus terus mencuci dan merawat rambut Anda, tetapi Anda juga harus memperhatikan hal lain yang bisa memicu peradangan.

“Pastikan untuk menurunkan suhu pancuran dan menggunakan air dingin atau air hangat karena air panas hanya memperburuk peradangan,” jelas Corey L. Hartman, dokter kulit bersertifikat dan pendiri Skin Wellness Dermatology di Birmingham, Amerika Serikat, dikutip laman Women's Health, Kamis, 29 Juli 2021.

Ia menyarankan untuk sementara waktu hindari penggunaan alat penataan rambut yang menghasilkan panas seperti pengering rambut atau hair dryer dan alat catok rambut. Untuk meredakan ketidaknyamanan di kulit kepala, Hartman mengatakan kompres kulit kepala dengan es, handuk dingin, atau mengoleskan minyak esensial yang mendinginkan kulit kepala terbakar matahari.

“Saya sarankan segera mengoleskan minyak esensial dingin seperti mint, eucalyptus, echinacea, atau gel lidah buaya langsung ke kulit kepala,” jelas Bridgette Hill, trichologist bersertifikat dan pendiri Root Cause Scalp Analysis.

Hindari keramas selama 24 jam setelah kulit kepala terbakar, lalu pilih sampo yang menenangkan kulit kepala. “Hindari kandungan sulfat dan dimethicone, yang dapat meningkatkan iritasi, menahan panas, dan memperburuk kerusakan kulit kepala,” jelas dokter Hartman.

Jika Anda lebih suka menghindari sampo sama sekali, disarankan membilas kulit kepala dengan bahan menenangkan seperti witch hazel atau air mawar, dan pastikan Anda tak memakai kondisioner dan produk penata rambut dari kulit kepala sampai kemerahan dan ketidaknyamanan mereda, saran Hill.

Baca juga: 4 Manfaat Cuka Apel untuk Kulit Kepala dan Rambut

Setelah kerusakan akibat sinar matahari terjadi, dokter Hartman merekomendasikan untuk memakai produk sampo dan hair tonic yang mengandung lidah buaya, pepermint, niacinamide, dan minyak kuku. Selain sampo, serum juga berperan untuk merawat kulit kepala terbakar matahari. “Serum mengurangi munculnya kemerahan dan menenangkan dengan kelembapan,” katanya. 

Ingin menghindari perawatan kulit kepala terbakar sinar matahari yang disebutkan di atas sama sekali? Pencegahan adalah kuncinya. “Jika rambut Anda tipis, pastikan untuk menerapkan tabir surya spektrum luas yang sesuai dengan gaya rambut Anda,” jelas dokterHartman.

“Pertimbangkan tabir surya semprot sebagai alas atau sebagai tambahan, dan jangan lupa untuk mengoleskan ekstra pada bagian atau area mana pun yang mengalami penipisan. Tentu saja, topi bertepi lebar selalu merupakan cara terbaik untuk melindungi kepala dan leher, jadi temukan gaya yang cocok untuk Anda saat ke luar rumah,” imbuhnya.

Dokter Hartman menyarankan juga untuk mengonsumsi suplemen dengan polipodium leucotomos di dalamnya karena telah terbukti mengurangi efek paparan sinar ultraviolet yang berkepanjangan.  Selain mencegah kerusakan sel, jua merangsang produksi protein kulit baru melalui aktivitas antioksidannya.

Saat menuju ke pantai, kolam renang, atau di mana saja di bawah sinar matahari, pastikan Anda memiliki produk yang dapat dioleskan ke kulit kepala Anda untuk pencegahan sengatan matahari.

Tapi perlu diingat, jika kulit kepala terbakar tidak mereda dalam waktu tujuh hingga 10 hari, atau jika Anda melihat lepuh yang menyebabkan luka terbuka atau kuning, pengerasan kulit, mungkin sudah saatnya menemui dokter kulit untuk meresepkan steroid topikal atau antibiotik, imbau dokter Hartman.

WOMEN'S HEALTH

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."