PPKM Level 4, Cek Masalah Kesehatan Anak dari Mata Hingga Obesitas

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dunia anak telah berubah sejak pandemi Covid-19 merebak dan kini sedang di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4. Sudah lebih dari setahun ini, tiada lagi kegembiraan berangkat ke sekolah, riang bermain bersama teman, dan bebas bereksplorasi di alam terbuka.

Anak-anak terpaksa beraktivitas di dalam rumah dengan ruang gerak dan jenis kegiatan yang terbatas. Kendati serba terbatas demi terhindar dari infeksi virus corona, anak harus tetap sehat, kuat, dan bahagia. Asupan nutrisi anak tetap tercukupi agar daya tahan tubuhnya tetap prima. Aktivitas motorik juga tetap berjalan untuk membantu tumbuh kembangnya.

Apa saja yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan anak khususnya fisik anak saat pandemi? Dokter Spesialis Anak Yuni Astria mengatakan sejumlah masalah kesehatan yang kerap jadi keluhan para orang tua ialah masalah kesehatan mata akibat terpapar layar gadget atau gawai, pola makan yang tidak sehat memicu obestitas, dan juga kurang aktivitas atau olahraga.

"Adiksi gadget memicu masalah mata, karena kan kalau belajar di rumah mata lebih sering menatap layar belum lagi banyak anak yang bergantung dengan gadget," ucap Yuni di live Instagram Cerita Cantika Jumat 23 Juli 2021.

Dalam hal ini, menurut Yuni, orang tua punya peran penting karena mereka sebagai role model anak-anak. Sebisa mungkin orang tua, walau pasti juga lelah memiliki waktu untuk mendampingi anak-anak baik saat mereka main gadget. Begitu pula saat waktu bermain sama anak, orang tua tidak pegang gadget sehingga anak merasa diperhatikan.

Penggunaan gadget pada anak sebaiknya juga dibatasi, tidak terus menerus melihat layar dan lupa aktivitas lainnya. "Termasuk meminta anak untuk izin terlebih dahulu saat memakai gadget untuk keperluan sekolah," tambah dokter yang praktik di Rumah Sakit Karya Medika Hospital Bekasi ini.

Orang tua dan anak juga sebaiknya memiliki kesepakatan waktu dan ruang yang tepat untuk main gadget. "Misalnya malam tidak main, lalu di kendaraan atau di kamar tidur juga disarankan bukan untuk main gadget. Beri kesempatan juga pada anak untuk mengungkapkan pendapatnya yang bisa sejalan dengan orang tua," tambah Yuni.

Selain adiksi gadget, masalah kesehatan mata juga banyak dikeluhkan orang tua. Terlalu lama menatap layar membuat mata anak perih, belum lagi sampai dikucek-kucek. Beri waktu jeda sekitar minimal 2 detik untuk melihat sampai pandangan 2 meter setelah 30 hingga satu jam melihat layar," tambah Yuni.

Masalah lainnya ialah kurang gerak dan pola makan yang tidak terkontrol bisa memicu anak obesitas."Proporsi makan tetap bahkan lebih, sementara anak kurang bergerak sehingga membuat anak potensi obesitas," kata Yuni.

Selain kurang bergerak, gula juga berpotensi memicu obesitas pada anak."Mereka kan jadi suka ngemil tapi lebih ke makanan yang mengandung banyak gula, padahal dalam asupan makanan sehari-hari juga sudah terdapat gula," ungkap lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Sebagai informasi, untuk mencapai kesehatan tubuh yang maksimal, asupan gula yang diperbolehkan hanyalah 5 persen dari kebutuhan kalori harian. Anak-anak usia 7–10 tahun konsumsi tidak lebih dari 24 gram (6 sendok teh) per hari dan Anak-anak usia 2–6 tahun konsumsi tidak lebih dari 19 gram (4 sendok teh) per hari.

Baca: Ketahui Kondisi Mata Anak dengan Lakukan Tes Buta Warna Sejak Dini

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."