Pandemi Jadi Momentum Pas Perbaiki Pola Hidup Lebih Sehat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Konferensi Pers Plant Based Diet Survey pada 15 Juli 2021/Herbalife

Konferensi Pers Plant Based Diet Survey pada 15 Juli 2021/Herbalife

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perusahaan nutrisi, Herbalife Nutrition merilis temuan dari Survei 2020 Diet Decisions survei. Pemaparan hasil survei ini disampaikan oleh anggota Nutrition Advisory Board (NAB) atau Dewan Penasihat Nutrisi yang pertama dari Indonesia, Rimbawan. Survei ini dilakukan dengan melibatkan 8 ribu konsumen di delapan negara Asia Pasifik, termasuk Australia, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Taiwan dan Vietnam. "Survei itu mengungkapkan bahwa 58 persen responden di Asia Pasifik menerapkan pola makan lebih baik dan lebih rajin berolahraga selama pandemi," kata Rimbawan dalam webinar virtual bertajuk Plant Based Diet survei pada 15 Juli 2021.

Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi sangat gembira mendengar masyarakat kita semakin menjadikan kesehatan sebagai prioritas utama selama pandemi. Selalu banyak kesempatan untuk mengubah pola hidup ke arah yang semakin sehat.

79 persen responden Indonesia mengatakan bahwa mereka setuju untuk memanfaatkan pandemi sebagai momentum mengubah pola makan dan gaya hidup. Bahkan mayoritas responden (73 persen) memutuskan untuk untuk menjaga kesehatan mereka. Warga pun ikut mengubah pola makan dan nutrisi mereka. Dan, 34 persen mengubah pola makan dan nutrisi untuk mendapatkan berat badan ideal.

Berikut adalah jumlah alasan responden Indonesia kenapa pandemi menjadi momentum untuk mengubah pola makan

1. 52 persen menyatakan memiliki banyak waktu untuk mencari informasi terkait makanan dan pola makan yang lebih sehat.
2. 34 persen menyatakan memiliki lebih banyak waktu untuk memasak dan mencoba resep baru.
3. 24 persen menyatakan punya kesempatan untuk jauh dari pengaruh yang berpeluang merusak pola makan

Andam mengatakan dari hasil survei, terlihat bahwa masyarakat kita lebih banyak makan buah, sayuran, dan makanan nabati lainnya. Namun, faktanya, banyak konsumen ingin lebih banyak mengkonsumsi protein nabati yang padat nutrisi tetapi tidak tahu harus mulai dari mana. "Ini menunjukkan perlunya pendidikan nutrisi masyarakat yang lebih luas untuk membantu konsumen membuat keputusan yang lebih baik dalam pola makan harian mereka,” kata Andam Dewi.

Hasil survei juga mengungkapkan, 59 persen responden dari Indonesia telah mengambil keputusan untuk mengubah pola makan selama pandemi. Perubahan tersebut digambarkan dengan 39 persen responden menyatakan mulai dengan mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayur. Sementara 28 persen responden juga menyebut lebih memilih makanan berbahan nabati dan 22 persen mencoba dengan mengurangi konsumsi nasi.

79 persen responden Indonesia merasakan perbedaan pada kesehatan tubuhnya saat pandemi sejak mereka mulai mengubah pola makan. 71 persen responden lain juga mengaku, pandemi memberi mereka lebih banyak waktu untuk berolahraga. Selain itu, 71 persen responden juga percaya, mereka akan menjadi individu yang lebih sehat saat pandemi berakhir, dan akan membawa dampak yang siginifikan terhadap kesejahteraan secara umum.

“Kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung bagi masyarakat atau lingkungan sekitar kita agar lebih sehat dengan ikut menyediakan referensi informasi terkait nnutrisi yang benar. Keahlian dari para ahli nutrisi, harus kita ikuti agar memilih pola hidup sehat dan tepat di tengah derasnya arus informasi kesehatan saat pandemi seperti saat ini,” kata kedelai Andam Dewi.

Baca: 5 Tips Penting Buat Ibu Bekerja di Rumah Tanpa Asisten Rumah Tangga

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."