Dokter Sarankan Segera Rawat Inap Bila Alami Gejala Covid-19 Sedang dan Berat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi pasangan memakai masker di tengah pandemi Covid-19. Shutterstock

Ilustrasi pasangan memakai masker di tengah pandemi Covid-19. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bila Anda terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan, umumnya Anda akan baik-baik saja, namun kemungkinan hanya 0,1 persen yang mengalami perburukan. Jika Anda mengalami gejala Covid-19 sedang hingga berat, risiko perburukan akan meningkat untuk gejala sedang sebesar 8 persen, berat 30 persen dan kritis di atas 60 persen hingga bisa mengakibatkan kematian.

Hal ini disampaikan dosen fakultas kedokteran Universitas Indonesia, Gatut Priyonugroho, dalam webinar Mengenal Lebih Dekat Covid-19 Varian Delta. Maka dari itu, Gatut menyarankan agar mereka dengan gejala sedang hingga berat dianjurkan untuk rawat inap di rumah sakit. “Mereka yang memiliki gejala sedang atau berat memiliki waktu kurang lebih 7 hari sampai menjadi lebih parah,” katanya.

Mereka dengan gejala sedang hingga berat dianjurkan untuk rawat inap bukanlah tanpa alasan. Rawat inap terutama di tengah kondisi pandemi sudah mengalami antrian dimana-mana. Sudah dapat dipastikan tidak ada kamar yang kosong. Kamar selalu penuh tetapi Gatut mengatakan setiap hari akan ada pasien yang masuk dan keluar. Maka dari itu, jika Anda didiagnosis Covid-19 dengan gejala sedang atau berat, segeralah mencari kamar. “Nanti akan ada antriannya. Mungkin karena satu dan lain hal daftar di IGD saja bisa menghabiskan waktu 2 hingga 5 jam. 5 jam kemudian Anda baru terdaftar sebagai pasien IGD. Sudah masuk IGD, sudah dapat penanganan, tapi masuk kamar rawat inapnya 2 sampai 5 hari misalkan waktu tunggunya.” jelasnya.

“Kalau sudah menjadi pasien rumah sakit, Anda sudah di dalam. Tujuh hari kemudian ketika Anda mengalami sesak atau memberat, bisa di atasi,” katanya. Sedangkan kejadian yang terjadi selama ini adalah ketika seseorang sudah mengalami sesak, baru mencari rumah sakit. Padahal 7 hari yang lalu sudah didiagnosis gejala sedang dan itu tentu akan membuat Anda pusing.

“Tapi ini sudut pandangnya bisa berbeda tergantung kondisi kemampuan fasilitas kesehatan dan kebijakan pemerintah daerah,” katanya.

Ia menambahkan diantara pasien yang gejala awalnya tidak berat, di kemudian hari dalam perjalanan penyakit tetap ada yang memburuk. Maka dari itu pasien yang melakukan isolasi mandiri harus ada yang mengawasi minimal keluarga. “0,1 persen dari mereka (yang isoman) memburuk atau meninggal. Tetap waspada 1 sampai 2 minggu. Kalau yang Covid-19 ringan sudah lewat 1 minggu baik-baik saja, biasanya baik-baik saja,” katanya.

Sampai hari ini, belum ada obat Covid-19. Karena itu, Gatut menyarankan agar mempertahankan hal esensial seperti oksigenasi, cairan dan makanan, mencegah dan mengatasi komplikasi, selamatkan organ dari kerusakan sebanyak mungkin seperti gangguan pembekuan darah, diare, gagal ginjal, gangguan hati,jantung , liver, hingga gagal napas. “Jangan buang banyak waktu. Periksakan. Dan rawat inap jika perlu,” katanya.

Baca: Dokter Anjurkan Dosis Vitamin D Minimal 5000 IU untuk Pasien Covid-19

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."