Para Pria Sering Keluhkan 4 Masalah Kulit Ini, Yuk Cek Kesehatan Pasangan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi Pria Merawat Kulit/Instagram - Norm.id

Ilustrasi Pria Merawat Kulit/Instagram - Norm.id

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Semakin banyak pria yang mulai memperhatikan kesehatan kulit mereka. Seperti para wanita, pria pun kerap mengalami masalah kulit. Co-Founder of Norm, Waldo Hartanto mengatakan kondisi masalah kulit pria bahkan cenderung lebih parah karena tidak peduli untuk mengatasinya. "Hal itu ditambah dengan masih tabunya para pria dengan skincare untuk menunjang gaya hidup mereka,” kata Waldo pada konferensi pers virtual Norm Hadirkan Rangkaian Produk Self-care khusus Pria Melalui Campaign UpgradeYourself, Selasa 6 Juli 2021.

Menurut Waldo berdasarkan hasil survei yang dilakukan, beberapa permasalahan kulit wajah pada pria Indonesia sebenarnya bisa diatasi. Oleh karena itu, kebutuhan pria akan perawatan kulit harus dilakukan sejak remaja.

Berikut empat permasalahan kulit wajah pada pria:

1. Jerawat
Sama seperti perempuan, jerawat pada pria juga bisa disebabkan oleh perubahan hormon yang akan memproduksi minyak berlebih, atau aktivitas yang memicu banyak keluar keringat juga membuat pori-pori tersumbat. Jika tidak langsung dibersihkan dengan sabun pencuci muka, hal itu akan memicu pertumbuhan bakteri dan menimbulkan jerawat pada wajah pria.

2. Kulit berminyak
Para pria cenderung memiliki pori-pori yang lebar sehingga mampu menghasilkan minyak wajah lebih banyak dari wanita. Karena sering merasa jika itu adalah sifat alamiah, pria cenderung membiarkan kulit berminyak untuk tidak dibersihkan. Akibatnya wajah jadi timbul komedo dan juga jerawat. Pria juga tidak menggunakan pelembab karena dianggap akan membuat kulitnya semakin berminyak.

3. Kulit Kusam
Karena penggunaan pelembab tidak terlalu dianggap penting, maka kulit wajah pria cendrung kusam dan hilang tingkat kekenyalannya. Wajah pria jadi lebih cepat kusam karena tidak menggunakan perlindungan wajah.

4. Penuaan
Wajah yang tidak terawat dengan baik akan membuatnya tampak lebih tua. Dengan aktivitas pria yang padat dan juga super aktif, pria cendrung tidak perduli dengan perawatan wajah. Oleh karena itu, saat wajah tersebut kian terpapar beragam hal tanpa sandar, kulit akan semakin lelah dan muncul tanda penuaan.

Co-Founder Norm Walton Hartanto menambahkan bahwa penting sekali agar para pria mulai merawat diri mereka sejak masih belia. Ia menyarankan perawatan diri mereka dimulai sejak usia belasan tahun. "Semakin dini perawatan dimulai, semakin terawat nantinya, dan perawatannya sesuai kebutuhan saja. Hal ini bisa mengajarkan pencegahan berbagai masalah kulit," kata Walton.

Walton juga mengingatkan bahwa perawatan kulit adalah perjalanan yang sangat panjang. Ia mengajak para pria meningkatkan kualitas diri dengan merawat kulit mereka. "Upgrade yourself," kata Walton yang menyarankan minimal menggunakan facewash untuk membersihkan kotoran yang menempel di wajah, serta pelembab untuk melindungi kulit dari sinar matahari.

Men’s Grooming & Lifestyle Content Creator Bimo Ghifari setuju dengan Walton. Penting sekali melakukan perawatan kulit para pria sedini mungkin. Bila Walton menyarankan minimal mengaplikasikan 2 hal itu, Bimo membagi gaya dia merawat kulit. "Pagi hari, aku menggunakan face wash, lalu moisturizer, sunscreen. Lalu setelah pulang kerja, aku gunakan face wash lagi, dan ditambah serum," katanya.

Sebagai anak yang gemar motoran, Bimo pun sangat memperhatikan perlindungan kulitnya. Sehingga pelembab dan sunscreen salah satu hal wajib yang ia kenakan demi terlindungi dari sinar matahari. "Kalau jerawat, saya juga gunakan obat jerawatan, serta sepekan sekali ginakan face scrub," kata Bimo. Menurut pria bertato dan berjenggot ini, merawat kulit bukan hanya diperlukan para wanita, namun juga pria.

Baca: Kenali 4 Tanda Pria Saat Suka Perempuan

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."