Sejak Ibunda Meninggal, Mikha Tambayong: Berubah, Gak Jadi Princess

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Mikha Tambayong menjadi pengisi suara versi Bahasa Indonesia film Raya and The Last Dragon. Foto/Disney+ Hotstar

Mikha Tambayong menjadi pengisi suara versi Bahasa Indonesia film Raya and The Last Dragon. Foto/Disney+ Hotstar

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sejak ibunda, Deva Sheila Malaihollo Tambayong, meninggal, aktris Mikha Tambayong mengaku jadi lebih mandiri. Ia tak lagi menjadi bak putri atau princess karena ibunda yang biasa mengurusinya sudah tiada.

"Aku tuh dulu princess banget, tapi berubah semua waktu ibuku meninggal. Berubah banget. Dari princess banget, apa-apa diurusin sama mamaku, kan. Waktu mama enggak ada, i have to be a independent lah. 'Dipaksa untuk dewasa' gitu loh karena udah enggak ada yang ngurus. Aku juga harus menjaga ayahku," ucap Mikha dikutip dari kanal YouTube MrsAyuDewi yang diunggah pada Senin, 5 Juli 2021.

Seperti diketahui ibunda Mikha rela berhenti bekerja dan menjadi manajer yang selalu menemani anak semata wayangnya berkarier di industri hiburan. Tapi hal itu tak lagi dirasakan Mikha sejak ibunda meninggal pada 3 Maret 2019 akibat penyakit autoimun yang diderita selama satu tahun.

Baca juga: Mikha Tambayong Diterima di Harvard, Mimpi Sejak Kecil Jadi Nyata

Selain jadi lebih mandiri, Mikha mengungkapkan rasa tanggung jawabnya semakin bertambah dalam hidup. Sebab ia meyakini ibundanya tak ingin melihatnya selalu bersedih. Jadi, ia mulai berdamai dengan keadaan, bangkit dari keterpurukannya, dan mewujudkan satu per satu impiannya. 

"Waktu itu akhirnya bangkit karena aku ngerasa, mama gak mau lihat aku selalu sedih. Pasti mamaku pengennya lihat aku senang, berhasil, jadi apa yang dia mau," tutur pacar aktor Deva Mahenra ini.

Meski demikian, Mikha tak menutupi di awal-awal kepergian ibundanya, ia memutuskan rehat dari kegiatan selama seminggu. "Aku bener-bener di rumah, spend time with my dad. We're connecting," ujar perempuan 26 tahun ini.

Ia juga mengaku hingga saat ini ada momen-momen merindukan sosok ibundanya, seperti saat bangun pagi biasanya melihat sang ibunda beraktivitas di rumah. "Enggak bakal hilang (memori indah bersama ibundanya)," tutur keponakan Harvey Malaiholo ini.

Kini, Mikha tak hanya disibukkan dengan pekerjaan di dunia hiburan. Bersama kedua sepupu perempuannya, Mikha mendirikan bisnis perawatan dan hias kuku, yang juga menjadi salah satu impian mendiang ibundanya.

"Awalnya bener-bener nails studio doang, namanya apa ya. Yaudah deh karena kita saudara, sister aja yang gampang. Gitu awalnya. Dan ternyata, puji Tuhan berkembang sekarang, udah jadi Sister's Beauty Studio. Trus, aku juga punya kayak digital management gitu, namanya Sister's Enterprise," ungkapnya.

Selain mewujudkan bisnis impian ibundanya, Mikha Tambayong juga tengah serius menyelesaikan studi S2-nya di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Meski sempat sedih karena tidak bisa merasakan kuliah tatap muka di sana akibat pandemi, Mikha mengungkapkan tetap menikmati kuliah secara daring dan menyelesaikan tesisnya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."