ElsheSkin Gandeng Namira, Penyandang Down Syndrome, Jadi Modelnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Namira, perempuan down syndrome yang menjadi model ElsheSkin, jenama produk kecantikan lokal perawatan kulit. Instagram/@elsheskin

Namira, perempuan down syndrome yang menjadi model ElsheSkin, jenama produk kecantikan lokal perawatan kulit. Instagram/@elsheskin

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jenama produk perawatan kulit atau skincare, ElshéSkin mendapuk Namira, perempuan penyandang down syndrome, kelainan genetik yang disebabkan ketika pembelahan sel menghasilkan bahan genetik tambahan dari kromosom 21, menjadi salah satu modelnya.

Dalam keterangannya pada Sabtu, jenama lokal ini ingin mendobrak batasan industri kecantikan yang kerap kali mengglorifikasi kecantikan dengan karakteristik fisik tertentu dengan menggandeng model berusia 23 tahun tersebut.

Menurut ElshéSkin, cantik tak harus selalu berkulit putih, hidung mancung, langsing, rambut panjang, dan lain sebagainya. Anggapan itu muncul karena adanya standar kecantikan yang keliru di tengah keseharian kita, yang dibawa oleh pemasaran produk-produk kecantikan.

Dilandasi oleh keresahan tersebut, ElshéSkin menggelar kampanye unik dan sarat makna bertema #ImPerfectBeauty, yang menjadi trending topic beberapa waktu lalu. Gerakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, bahwa setiap perempuan Indonesia memiliki potensi kecantikannya masing-masing.

"Setiap perempuan punya sisi cantiknya tersendiri. Ini tentang bagaimana perempuan bisa percaya diri untuk mengeluarkan dan meng-embrace kecantikannya dengan menyebarkan semangat positif baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Perempuan berjerawat itu normal, tone kulit yg berbeda-beda itu anugerah," kata Cyntha Octavia, CEO ElshéSkin.

Baca juga: Gucci Beauty Gandeng Model Remaja Down Syndrome

Lewat kampanye #ImPerfectBeauty, ElshéSkin berharap perempuan Indonesia lebih mencintai diri sendiri dan segala kekurangannya. Misalnya, walaupun berjerawat jangan sampai kita merendahkan diri sendiri dan orang lain. Jerawat, kulit gelap, dan hal-hal yang sejauh ini dianggap dapat mengurangi nilai kecantikan, sejatinya sesuatu yang normal dimiliki oleh manusia.

Menurutnya, banyak perempuan yang tak sadar bahwa dirinya lebih cantik dari sebatas kondisi fisiknya. “Kamu cantik dengan kekurangan dan kelebihanmu. Let’s embrace our real beauty and our imperfections,” tuturnya

Lewat kampanye tersebut, ElshéSkin bekerja sama dengan empat model dari perempuan yang biasa kita temui sehari-hari mulai dari ibu rumah tangga sampai penyandang down syndrome.

Pemilihan perempuan penyandang down syndrome bukan tanpa alasan. Cyntha Octavia mengatakan, langkah tersebut dapat semakin memperjelas anggapan bahwa nilai kecantikan tak pernah memandang apa pun dan siapa pun.

“Dengan menggunakan model penyandang down syndrome, kami ingin membuktikan kepada perempuan Indonesia bahwa mereka yang secara medis dianggap memiliki kekurangan, tetap memiliki sisi cantik pada dirinya, jika Namira bisa membuktikan kepercayaan dirinya tentu kita semua bisa” ujarnya.

Dengan hadirnya kampanye ini, ElshéSkin berharap apa yang mereka lakukan dapat mengatasi keresahan sekaligus meluruskan pandangan keliru tentang kecantikan bagi seluruh perempuan di Indonesia.

Di sisi lain, mereka memastikan bahwa gelaran kampanye ini diiringi dengan pengenalan produk-produk Serum dari ElshéSkin. Namun, Cyntha Octavia mengatakan bahwa kampanye #ImPerfectBeauty tidak menitikberatkan pada penjualan produk, melainkan berfokus pada penyampaian semangat ElshéSkin untuk seluruh perempuan di Indonesia.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."