Rahasia Subur Tanaman Hias Subur Ala Annisa Pohan, Siram dengan Air Beras

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Annisa Pohan. Instagram/@annisayudhoyono

Annisa Pohan. Instagram/@annisayudhoyono

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaAnnisa Pohan menemukan hobi baru saat harus di rumah saja akibat pandemi. Ibu satu anak ini mengaku bahwa berkebun tanaman hias menjadi salah satu tambahan hobinya saat ini. Ia pun sangat senang ketika melihat tanaman hias yang dirawat bertumbuh. "Aku tuh seneng kalau melihat tanaman hias bisa tumbuh subur. Apalagi kalau dari kecil bisa membesar," tulis Annisa Pohan dalam unggahan Instagram pada 14 Juni 2021.

Dalam foto tersebut, istri Agus Yudhoyono ini menampakkan tanaman hias yang ia rawat. Dalam merawat tanaman hias Annisa Pohan memiliki caranya sendiri agar tanamannya terus berkembang. "Kalau tanaman, sering aku kasih air beras yang ternyata kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman," kata Annisa Pohan.

Menurut penilitian air cucian beras memiliki banyak manfaat untuk tumbuhan. Selain itu dalam air beras juga mengandung beberapa nutrisi yang diperlukan tanaman dan mampu menyuburkan tanaman. Dilansir dari pertanianku.com air beras memiliki beberapa komposisi, seperti 90 persen karbohidrat yang berupa pati, juga mengandung vitamin, mineral dan protein, 80 persen protein beras.

Karbohidrat dalam jumlah tinggi akan membentuk proses terbentuknya hormon tumbuh yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan pucuk daun, mengangkut makanan ke sel-sel terpenting daun dan batang. Menurut riset dari Advanced Nutrienf, vitamin yang terkandung dalam air cucian beras mampu memproduksi tanaman hias yang lebih kuat dengan hasil yang lebih tinggi.

"Adakah yang di sini yang hobi juga merawat tanaman hias?" kata Annisa Pohan.

Baca: Annisa Pohan Ungkap Alasan Menikah di Usia 20-an, Ada Peran Orang Tua

NATHASYA ESTRELLA | PERTANIANKU | INSTAGRAM

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."