Dokter: Ibu Hamil Rutin Konsumsi Aspirin Bisa Bantu Cegah Preeklampsia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
TEMPO/Fernandez H

TEMPO/Fernandez H

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Konsumsi aspirin secara rutin direkomendasikan pada ibu hamil bisa bantu cegah preeklampsia (tekanan darah tinggi selama kehamilan) dan sindrom antifosfolipid (kelainan autoimun yang menyebabkan pembekuan darah).

"Preeklampsia dapat berdampak pada pertumbuhan bayi dan berakibat fatal bagi ibunya," ujar dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr Manggala Pasca Wardhana, SpOG(K) dari Himpunan Kedokteran Fetomaternal Surabaya dalam webinar terkait pencegahan dan tatalaksana preeklampsia pada Jumat, 21 Mei 2021.

Sementara itu, sindrom antifosfolipid dapat menyebabkan keguguran dan memicu potensi preeklampsia.

Manggala menjelaskan bahwa aspirin adalah obat yang juga berfungsi sebagai pengencer darah, sehingga mampu meningkatkan aliran darah melalui plasenta. "Aspirin seringkali diberikan pada pasien penyakit jantung, namun obat ini sangat direkomendasikan pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya preeklampsia," jelas Manggala.

Permasalahan yang kerap terjadi dikatakan Manggala, ibu hamil kadang lalai dalam konsumsi aspirin karena menganggap aspirin adalah obat penyakit jantung. Padahal meskipun diberikan dalam dosis rendah, aspirin merupakan salah satu obat yang sangat dibutuhkan untuk dikonsumsi ibu hamil.

Baca juga: Dokter: Ibu Hamil yang Obesitas Lebih Berisiko Alami Preeklampsia

Dilansir dari laman Healthline, aspirin pada ibu hamil tidak hanya membantu mencegah preeklampsia dan sindrom antifosfolipid, namun juga dapat meningkatkan hasil kehamilan untuk orang yang sebelumnya mengalami keguguran. Hal itu tertuang dalam sebuah studi baru dari American College of Physicians.

Laporan yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine pada Januari 2021, menemukan bahwa manfaat konsumsi aspirin dosis rendah akan lebih terasa pada perempuan yang sedang melakukan program kehamilan, atau sebelum pembuahan terjadi.

Kendati demikian, aspirin tidak disarankan untuk semua orang karena meningkatkan risiko pendarahan. Jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang manfaat dan risiko terapi aspirin dosis rendah sebelum mencoba metode ini.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."