Kurangi Kopi Saat Puasa Ramadan Agar Tubuh Tidak Dehidrasi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Ilustrasi kopi. Unsplash.com/Kira Auf Der Heide

Ilustrasi kopi. Unsplash.com/Kira Auf Der Heide

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam jumlah sedang, kopi tampaknya baik untuk kebanyakan orang - yaitu 3 hingga 5 cangkir setiap hari, atau hingga 400 miligram kafein. Namun, Anda yang sudah terbiasa mengurangi porsi konsumsi minuman berkafein salah satunya kopi selama Ramadan, tetaplah melanjutkannya di 10 hari terakhir bulan suci ini demi terhindar dari dehidrasi.

"Apabila Anda biasa mengonsumsi kopi sebanyak 2 sendok teh, bisa dikurangi menjadi 1 sendok teh" ujar dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Tirta Prawita Sari dalam keterangan tertulisnya kepada ANTARA, dikutip Minggu.

Dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah itu juga mengatakan, Anda yang tidak mempunyai masalah seperti pada perut, lambung, dan dehidrasi bisa tetap mengonsumsi kopi saat Ramadhan.

Tetapi dia tak menyarankan konsumsi minuman yang belakangan populer di kalangan anak muda itu pada saat sahur karena efek diuresis atau peningkatan urin sebagai efek samping konsumsi kafein) dan menyebabkan dehidrasi. Namun ini tergantung dari jumlah kopi dan jenisnya.

Diuresis adalah zat yang menyebabkan tubuh Anda mengeluarkan lebih banyak air seni dari biasanya. Kafein dapat melakukannya dengan meningkatkan aliran darah ke ginjal Anda, yang memacu ginjal untuk melepaskan lebih banyak air melalui urin. Dengan mendorong buang air kecil, senyawa dengan sifat diuretik seperti kafein dapat memengaruhi status hidrasi Anda.

"Minum kopi saat sahur dapat saja berpotensi memberi efek diuresis dan menyebabkan dehidrasi. Jika tidak perlu benar minum kopi, maka tidak perlu minum kopi saat sahur ya," kata Tirta.

Biasanya, pada mereka yang belum terbiasa mengurangi konsumsi kafein apalagi menghentikannya sementara selama Ramadhan akan mengeluhkan sakit kepala parah selama berhari-hari hingga akhirnya terbiasa dengan rutinitas baru, yakni mengurangi porsi.

Menurut pakar penyakit dalam di Unit Emirat Arab, Mustafa Saif, seperti dikutip dari Gulfnews, ini merupakan gejala penarikan diri atau withdrawal symptoms yang juga mencakup kelelahan, lesu, mudah tersinggung, kurang konsentrasi, insomnia dan cemas.

Dokter tidur di Burjeel Hospital, Abu Dhabi, Supriya Sundaram mengingatkan, Anda sebaiknya menghindari terlalu banyak kafein agar kualitas tidur terjaga. Sebaliknya minumlah air sesuai kebutuhan tubuh, setidaknya delapan gelas per hari, agar tubuh terhindar dari dehidrasi. 

Baca juga: Menu Buka Puasa: Jus Seledri, Bisa Menghidrasi Tubuh dengan Baik

ANTARA | HEALTHLINE

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."