Di Rumah Saja Pandemi, Suzy Hutomo Cerita Menjahit Karpet dari Pakaian Bekasnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Suzy Hutomo, Owner & Executive Chairperson The Body Shop Indonesia. Foto: Dok Pribadi

Suzy Hutomo, Owner & Executive Chairperson The Body Shop Indonesia. Foto: Dok Pribadi

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Owner & Executive Chairperson The Body Shop Indonesia Suzy Hutomo mengisahkan semakin sering berkebun selama di rumah saja di awal pandemi. Ia mengisahkan mulai menanam bayam, terung, tomat bersama asisten rumah tangganya yang jago menanam. Jadinya, menu masakan mereka banyak dari hasil kebun sendiri.

"Tanaman juga hobi saya. Dulu ada satu area (di rumah) lebih banyak tanaman hias, bunga. Trus pikir-pikir mau menanam yang lain. Saya minta itu dipindahkan semuanya. Di bagian sepetak itu saya menanam baru dan ternyata asisten saya di rumah ada yang pintar menanam. Ada yang beli biji bayam. Seru kita rame-rame," kisahnya kepada Cantika, Jumat, 16 April 2021.

Berkebun sebenarnya bukan hal baru bagi Suzy dilihat dari aneka koleksi tanamannya dari beberapa foto di Instagram pribadinya. Tapi sejak pandemi, ia mengungkapkan lebih banyak belajar soal tanaman dan cara merawatnya.

Selain berkebun, perempuan yang sudah menetap di Bali sejak sembilan tahun lalu itu membantu mempertahankan usaha jahit di dekat rumahnya. Ia meminta penjahit langganannya itu membuat masker batik, lalu ia jual kepada teman-temannya yang berada di Singapura.

"Teman saya yang di Singapura mau bikin apa, saya minta dia yang buat. Saya juga minta dia buat baju keponakan. Proyek kecil-kecil itu sama asisten saya selama setahun lebih ini. Puji Tuhan dia bertahan hingga saat ini dan dapat pemasukan,” ucapnya.

Baca juga: Suzy Hutomo Saat Pandemi, Beri Rasa Aman ke Karyawan dan Semakin Peduli Sesama

Tak hanya bantu penjahit langganannya, Suzy mengaku suka menjahit saat di rumah saja. Satu buah karpet yang dibuat dari baju-bajunya yang tak terpakai sudah terbentang di lantai 2 rumahnya.

“Saya senang jahit karpet. Tadinya mau bikin enam karpet karena aktivitas mulai bergeliat lagi, baru jadi satu. Perlu waktu juga untuk padu padan warna dan motifnya agar sedap dipandang,” tutur perempuan yang punya latar belakang sekolah mode itu.

Tak hanya menyulap pakaian bekasnya menjadi karpet, Suzy juga mendonasikan barang lainnya yang menjadi aksinya untuk melestarikan lingkungan. “Jadi saya usahakan tidak terlalu banyak membeli barang-barang. Barang rusak, saya perbaiki seperti spatula, tas, hingga sepatu. Saya mulai menyortir barang untuk dijual di second hand shop dekat rumah, dibagikan ke sekeliling saya, ada juga yang saya kirim ke Setali Indonesia dan teman saya untuk dia buat jaket,” pungkas Suzy Hutomo.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."