5 Ciri Toxic Parents, Tak Hanya Reaktif Tapi Juga Kurang Empati

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bentuk toxic relationship atau hubungan beracun bukan hanya bisa ditemukan dalam hubungan asmara. Hubungan orang tua dan anak juga seringkali rentan menjadi hubungan yang toxic. Namun, tak mudah untuk menyebut bahwa orang tua kita bisa masuk "kategori" toxic parents

Toxic parents, dikutip dari Psychology Today, biasanya tidak memperlakukan anak-anak mereka dengan hormat sebagai individu. Mereka tidak akan berkompromi, bertanggung jawab atas perilaku mereka, atau meminta maaf. Seringkali orang tua ini memiliki gangguan mental atau kecanduan yang serius.

Kita semua hidup dengan konsekuensi dari pengasuhan yang buruk. Namun, jika masa kecil kita traumatis, kita akan membawa luka dari pola asuh yang kasar atau tidak berfungsi. Jika mereka belum sembuh, orang tua yang beracun dapat kembali melukai kita dengan cara yang mempersulit pertumbuhan dan pemulihan.

Ketika kita tumbuh dengan pola asuh disfungsional, kita mungkin tidak menyadarinya. Rasanya akrab dan normal. Kita mungkin menyangkal dan tidak menyadari bahwa kita telah dianiaya secara emosional, terutama jika kebutuhan materi kita terpenuhi.

Apa ciri toxic parents?

Toxic parents atau "orang tua beracun" bukanlah istilah medis atau konsep yang bisa didefinisikan dengan jelas. Ketika seseorang membahas orang tua yang toxic, mereka biasanya menggambarkan orang tua yang secara konsisten berperilaku dengan cara yang menyebabkan rasa bersalah, ketakutan, atau kewajiban pada anak-anak mereka.

Berikut adalah ciri-ciri dan tanda umum toxic parents atau orangtua yang "beracun".

1. Sangat reaktif negatif

Orang tua yang beracun secara emosional tidak terkendali. Mereka cenderung mendramatisasi bahkan masalah kecil dan melihat kemungkinan kecil sebagai alasan untuk menjadi bermusuhan, marah, kasar secara verbal, atau destruktif.

2. Kurang empati

Orang atau orang tua yang beracun tidak bisa berempati dengan orang lain. Sebaliknya, semuanya tentang mereka dan kebutuhan mereka, dan mereka gagal untuk melihat bagaimana apa pun yang mereka lakukan dapat dilihat oleh orang lain sebagai mengganggu, berbahaya, atau menyakitkan.

3. Sangat mengontrol

Semakin beracun individu, semakin mereka ingin mengendalikan segala sesuatu dan semua orang di sekitarnya. Ini berarti mengasuh anak secara berlebihan dan membuat tuntutan yang tidak masuk akal bahkan pada anak-anak dewasa.

4. Sangat kritis

Orang tua yang beracun tidak dapat atau tidak akan melihat prestasi anak-anak mereka, terlepas dari seberapa berhasil atau menjadi anak mereka sebagai orang dewasa. Mereka terus-menerus merendahkan orang-orang di sekitar mereka sambil menjadikan diri mereka luar biasa, berbakat, atau berbakat.

5. Menyalahkan orang lain

Ketidakharmonisan, ketidaksepakatan, permusuhan, dan kehancuran keluarga yang disebabkan oleh orang tua yang beracun selalu merupakan kesalahan orang lain. Orang tua ini tidak dapat bertanggung jawab atas masalah apa pun, tetapi menyalahkan anggota keluarga lainnya dan memutarbalikkan atau memanipulasi cara mereka melihat peristiwa ini.

Baca juga: Awas, Memukul Anak punya Efek Serius Jangka Panjang

PSYCHOLOGY TODAY

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."