6 Cara Bikin Botox Bertahan Lebih Lama, dari Olahraga hingga Skincare

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi suntik botox. shutterstock.com

Ilustrasi suntik botox. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Botox salah satu perawatan kecantikan kulit yang tetap digandrungi dari masa ke masa. Botulinum Toxin atau botox salah satu perawatan kulit melalui injeksi atau suntikan, bukan operasi. Botox bisa menghilangkan garis-garis halus dan kerutan di wajah. Hasil itu bisa bertahan selama 3-6 bulan.

“Botox adalah protein yang mengikat reseptor pada sel otot dan mencegah sinyal dari saraf Anda untuk berkontraksi,” kata Julie Russak, MD, dokter kulit bersertifikat dan pendiri Klinik Dermatologi Russak, seperti dikutip dari Well and Good. “Tubuh kita memecah protein alami kita sendiri seperti kolagen, itulah sebabnya kita terlihat lebih tua seiring bertambahnya usia,” katanya. “Jadi, itu juga merusak botox.”

Seberapa cepat tubuh Anda memecah protein bergantung pada sejumlah faktor internal dan eksternal, termasuk di mana Botox disuntikkan, dosis, dan proses tubuh Anda sendiri.

“Area wajah Anda yang lebih tipis atau area di mana Anda menggunakan otot lebih sering akan lebih cepat hilang (botox),” kata dokter Russak, menunjuk ke garis di sekitar mata dan bibir sebagai contoh. 

Faktor radiasi UV dan polusi juga dapat bisa memperpendek usia botox. Oleh karena itu, ia menganjurkan tetap rutin mengaplikasikan produk perawatan kulit alias skincare. “Semua yang Anda lakukan untuk menjaga kulit tetap sehat dan meminimalkan penuaan kulit akan membantu memperpanjang efek (botox),” kata Hadley King, MD, dokter kulit bersertifikat.

Berikut 6 Cara Membuat Botox Bertahan Lebih Lama

1. Lindungi kulit dari sinar matahari

Pemakaian tabir surya tak hanya berkhasiat melindungi kulit wajah dari sinar UVA dan UVB matahari, tetapi juga mempertahankan botox lebih lama.

“Paparan sinar UV menyebabkan peradangan pada tingkat sel, yang merusak kulit dan tidak akan membantu memperpanjang umur neurotoksin Anda,” kata dokter kulit yang berbasis di New York, Joshua Zeichner, MD. "Radikal bebas seperti bom yang meledak di kulit dan merusak kolagen, elastin, dan sel kulit Anda sendiri."

Dr. Russak menambahkan bahwa perlindungan dari cahaya biru (sesuatu yang didapat semua orang dari paparan layar gawai) juga penting, karena cahaya biru juga dapat menyebabkan peradangan tingkat rendah pada kulit. Ia menganjurkan memakai tabir surya yang dilengkapi kandungan filter cahaya biru. 

Baca juga: Tahukah Kamu Bedanya Botox dan Filler?

2. Olahraga intensitas sedang

Meskipun tidak ada penelitian yang secara khusus dilakukan tentang efek olahraga dan Botox, banyak ahli yang menduga bahwa orang yang wajahnya di-botox dan sangat aktif secara fisik bisa memicu metabolisme neurotoksin lebih cepat.

“Apa pun yang benar-benar mempercepat laju metabolisme dalam tubuh Anda dapat memecah botox lebih cepat,” ucap dokter Russak. Contohnya olahraga lari cepat, latihan maraton, atau yoga panas akan lebih cepat memproses botox daripada bentuk latihan lain yang lebih lembut dan berdampak rendah.

“Meskipun olahraga adalah hal yang baik, meningkatkan metabolisme Anda juga dapat menyebabkan kerusakan dini toksin botulinum,” imbaunya.

3. Gunakan bahan perawatan kulit yang merangsang kolagen

Zeichner menunjukkan bahwa kerutan di kulit berkembang karena otot berkontraksi dan melipat. “Semakin kuat kulitnya, semakin kecil kemungkinannya untuk melipat,” katanya. Untuk membantu memperkuat kulit, gabungkan bahan penambah kolagen dalam rangkaian perawatan kulit Anda seperti retinol atau peptida.

“Retinol mengikat reseptor sel yang meningkatkan produksi kolagen, dan peptida yang merangsang kolagen bertindak seperti sinyal lampu hijau agar sel Anda berfungsi secara optimal,” lanjutnya.

4. Pentingnya hidrasi

Hidrasi selalu penting untuk tubuh, termasuk untuk mempertahankan botox. “Gunakan humektan dan emolien untuk melembapkan kulit agar tetap terlihat kenyal,” kata dokter King. Asam hialuronat, khususnya, dapat menurunkan peradangan di kulit Anda, tambah dokter Russak.

“Jadi menurunkan peradangan pada kulit mengurangi seberapa cepat tubuh Anda memecah protein, dan memungkinkan Botox bertahan lebih lama,” ungkapnya.

Baca juga: Chrissy Teigen Pilih Suntik Botox Agar Tidak Basah Ketiak

5. Aplikasikan serum antioksidan

Akibat kerusakan radikal bebas menyabotase kulit Anda dan botox di dalamnya, penggunaan serum antioksidan setiap hari sangat melindungi kulit Anda.

“Antioksidan topikal, seperti vitamin C, sangat membantu dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, terutama dari sinar UV dan polusi,” tutur dokter King, yang menambahkan bahwa antioksidan ditambah tabir surya melindungi kulit lebih efektif daripada SPF saja.

6. Kelola stres

Stres tak hanya dapat menyebabkan masalah kulit, juga dapat melelehkan botoks Anda lebih cepat. Inilah sebabnya mengapa dokter kulit benar-benar merekomendasikan meditasi sebagai salah satu cara memperpanjang botox.

"Stres memberi tekanan pada otot yang Anda coba rileks dengan suntikan (botox) dan dapat mempersingkat durasinya. Lakukan apa pun yang yang mencegah pikiran negatif seperti yoga dan meditasi," pungkasnya.

WELL AND GOOD

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."