Sariawan di Lidah, Cek ke Dokter Jika Terus Berulang

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sariawan seringkali sangat mengganggu aktivitas. Bukan hanya menyakitkan, sariawan di lidah, misalnya, juga bisa mengganggu makan, minum, bahkan menyulitkan kita berbicara. 

Sariawan adalah kerusakan pada lapisan jaringan mulut. Biasanya, sariawan timbul di sepanjang pangkal gusi, di dalam pipi, atau bibir. Namun, ini juga dapat terbentuk di dasar mulut atau di lidah.

Rasa sakit akibat sariawan disebabkan karena saraf tepat di bawah permukaan selaput mulut menjadi terbuka. Untungnya kebanyakan sariawan mudah diobati.

Sariawan di lidah dan di bagian mulut lain biasanya bersifat sementara, sembuh dengan sendirinya dalam satu hingga dua minggu, dan tidak berbahaya. Namun, jika Anda mengalami sariawan yang berlangsung lebih dari tiga minggu, atau kambuh secara teratur, Anda harus mencari pertolongan medis karena ini mungkin merupakan tanda masalah yang lebih serius. 

Sariawan tidak menular, sementara penyebab pasti dari sariawan tidak diketahui. Namun ada beberapa faktor yang diduga berkontribusi pada sariawan tersebut.

Trauma atau kerusakan jaringan: Kerusakan pada lapisan mulut sering terjadi. Kerusakan akibat akibat menyikat dengan kuat, kawat gigi ortodontik, gigi palsu yang tidak pas, atau menggigit bagian dalam mulut dapat menyebabkan timbulnya sariawan.

Infeksi: Infeksi bakteri, virus atau jamur dapat menyebabkan sariawan.

Ulkus mulut terkait stres, sariawan aphthous: Paling sering terjadi pada remaja, sariawan yang terkait stres akan sembuh dalam beberapa minggu. Untuk mencegahnya, butuh strategi relaksasi atau meredakan stres. Perubahan hormon dan reaksi alergi juga dapat menyebabkan sariawan.

Makanan dan minuman: Sariawan bisa dipicu oleh asam pada makanan tertentu, termasuk jeruk, lemon, nanas, stroberi, tomat, dan lain-lain.

Pasta gigi atau bilasan oral: Pasta atau bilasan yang mengandung natrium lauril sulfat dapat menyebabkan faktor sariawan.

Kekurangan vitamin: Kekurangan vitamin seperti B-12, zat besi, folat atau zinc juga bisa menjadi penyebab sariawan.

Berhenti merokok: Segera setelah berhenti merokok, Anda mungkin terkena sariawan. Namun, ini biasanya bersifat sementara.

Bagaimana cara untuk mengobati sariawan?

Kebanyakan sariawan tidak membutuhkan pengobatan. Namun, jika Anda sering mengalami sariawan atau sangat menyakitkan, sejumlah perawatan dapat mengurangi rasa sakit dan waktu penyembuhan. 

Berikut sejumlah cara untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan sariawan.

  • menggunakan bilasan air asin dan soda kue
  • menempatkan susu magnesia pada sariawan
  • menutupi sariawan dengan pasta soda kue
  • menggunakan produk benzokain (anestesi topikal) yang dijual bebas seperti Orajel atau Anbesol
  • mengoleskan es ke sariawan
  • menggunakan obat kumur yang mengandung steroid untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak
  • menggunakan pasta topikal
  • menempatkan kantong teh basah di sariawan Anda
  • mengonsumsi suplemen nutrisi seperti asam folat, vitamin B-6, vitamin B-12, dan seng
  • mencoba pengobatan alami seperti teh kamomil atau jus lidah buaya

Meski sariawan tidak membutuhkan pengobatan, Anda perlu memperhatikan lebih lanjut. Jika sariawan di lidah Anda menetap, sementara penyebabnya bukanlah karena tergigit atau terlalu sering dan membuat Anda khawatir, segera cari perawatan medis. Sariawan di lidah bisa jadi merupakan tanda infeksi atau kondisi serius, seperti kanker mulut.

Baca juga: 9 Khasiat Lidah Buaya Redakan Sariawan dan Organ Pencernaan

VERYWELL HEALTH | HEALTHLINE | HEALTHGRADES

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."