Ini Sebab Jerawat di Dagu Kerap Muncul Kembali saat Pakai Masker

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bekas jerawat. Pixabay.com

Ilustrasi bekas jerawat. Pixabay.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jerawat salah satu masalah kulit yang kerap dialami sejumlah perempuan. Terlebih lagi, saat selalu memakai masker di tengah pandemi Covid-19, beberapa perempuan mengeluhkan jerawat di dagu muncul berulang kali. Hal itu sedikit banyak menganggu kenyamanan beraktivitas, bukan?

Tahukah kamu salah satu penyebab jerawat di dagu datang silih berganti karena areanya termasuk U zone. Hal itu dikatakan Spesialis Kulit dan Kecantikan Dermatologist Jakarta, dokter Arini Astasari Widodo, dalam Instagram Live Cerita Cantika Episode 22, Jumat, 19 Februari 2021.

"Nomor satu, jerawat di dagu sering berulang karena klasifikasinya adult acne. Berada di U Zone. Kalau saat remaja dulu, jerawatan biasanya di T zone, dahi dan hidung. Kala dewasa, jerawatnya pindah di U zone, garis rahang, dagu atau pipi bawah," jelasnya.

Selain itu, menurut dokter Arini, dagu dan garis rahang juga menjadi lokasi favorit munculnya jerawat hormon atau hormonal acne yang biasanya muncul jelang menstruasi.

Lalu, bagaimana kaitan masker dengan jerawat di dagu yang sering bermunculan? Saat memakai masker, area sekitar mulut jadi lembap dan tergesek-gesek yang bisa memicu munculnya jerawat di dagu. Walhasil, produksi kelenjar minyaknya lebih sensitif ditambah tanpa kita sadari sebenarnya sudah ada komedo di area tersebut, sehingga mudah memicu jerawat. 

Oleh karena itu, dokter Arini menyarankan memakai produk perawatan kulit atau skincare yang membersihkan komedo. Jangan lupa memakai pelembap yang berbahan ringan seperti losion dan tidak komedogenik.

Bagi kamu yang suka iseng-iseng memencet jerawat sendiri di rumah, dokter Arini menjelaskan bahwa tindakan itu angat tidak disarankan. Sebab saat kamu memencet jerawat sendiri, tangan kamu belum tentu steril. Jika kamu tak mengeluarkan isi jerawat dengan teknik ke arah keluar, bisa jadi isinya lebih masuk ke dalam pori-pori kulit yang bisa memicu iritasi atau peradangan.

Bukan itu saja, memencet jerawat sendiri juga bisa memicu bekas jerawat yang juga berisiko merusak tampilan wajah. Menurut dokter Arini, bekas jerawat ada tiga bentuk yaitu, jadi kehitaman, kemerahan, dan bopeng.

"Orang yang kulitnya gelap, bekas jerawatnya hitam. Orang kulit putih, bekas jerawatnya kemerahan. Kalau yang terakhir bopeng, enggak bisa hilang dengan skincare atau sembuh dengan sendirinya," ucapnya.

Menurut dokter Arini, untuk menghilangkan bopeng bekas jerawat dibutuhkan laser, terapi plasma darah, atau suatu tindakan medis yang biasanya harus dilakukan sebanyak 10 kali. Sangat disayangkan, bukan? 

Baca juga:

3 Cara Merawat Kulit Wajah yang Berjerawat Akibat Penggunaan Masker

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."