Andien Lulus Akademi Psikoterapi, Kenali Diri dan Berdamai dengan Energi Negatif

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Andien dengan kemeja flanel (Instagram @andienaisyah)

Andien dengan kemeja flanel (Instagram @andienaisyah)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penyanyi Andien Aisyah lulus dari Indonesian Academy of Psychotherapy Counseling and Coaching setelah dua tahun mengikuti kelas psikoterapi. Ibu dua anak ini mengikuti akademi bersama suaminya, Irfan Wahyudi.

"Kami mempelajari psikologi astrologi, human design, mimpi, hingga psikologi spiritual," kata Andien, 35 tahun, Senin, 19 Oktober 2020. Andien menuturkan, ilmu yang diperolehnya dari akademi telah membantunya melewati masa-masa sulit setelah menikah, punya anak, dan selama berkarier. Andien pernah terpuruk karena mengalami perundungan di media sosial.

Dengan mendalami psikoterapi, Andien lebih mengenal diri sendiri sehingga membantunya berdamai dengan energi negatif di sekitarnya. "Dari semua masalah yang aku alami dan bertahun-tahun merasa menjadi korban dari bermacam situasi dan kondisi, ternyata jawabannya ada dalam diri. Ini sebenarnya perjalanan healing aku," ujar ibu dari Anaku Askara Biru dan Anaku Tarisma Jingga, itu.

Penyanyi Andien berpose dalam busana batik berwarna kuning yang diunggah di media sosialnya. Hari Batik Nasional ditetapkan saat batik masuk dalam Daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak-Benda UNESCO pada tahun 2009. Instagram

Selain merekatkan hubungan dengan orang-orang terdekat, Andien juga belajar pola pengasuhan anak dari akademi tersebut. Dia bersama lima temannya bahkan terinspirasi mendirikan Sanggar Jiwa Bertumbuh, sebuah platform untuk kesehatan jiwa, sejak dua tahun lalu. "Kami menggunakan metode seperti di akademi untuk melakukan sesi terapi," ucapnya.

Sanggar Jiwa Bertumbuh menyediakan jasa konseling, pelatihan, dan terapi untuk perorangan, pasangan, keluarga, hingga mengajarkan teknik persalinan gentle birth bagi ibu hamil.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."