Sampaikan kepada Anak, Ini Data yang Tak Boleh Disebarkan di Internet

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi anak dan gadget. Shutterstock.com

Ilustrasi anak dan gadget. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di masa pandemi Covid-19 hampir semua kegiatan berlangsung lewat daring. Bekerja dan sekolah online. Rapat online, materi pelajaran online, segala interaksi dilakukan melalui jaringan internet untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Ketika anak sedang mengerjakan tugas sekolah lewat daring, sebaiknya orang tua mendampingi karena kerap muncul 'iklan' menggiurkan yang membuat anak lengah dan mengikuti segala instrukri. Mengutip keterangan tertulis Karspesky, semakin intens anak menggunakan internet, maka semakin besar berisiko berbagi informasi di internet.

Studi terbaru Kaspersky yang dilakukan sepanjang Mei 2020 menunjukkan dari 760 responden, sebanyak 80 persen orang tua menghabiskan banyak waktu dalam menggunakan aplikasi jejaring sosial untuk bekerja di rumah sekaligus mendampingi anak-anak belajar online.

Managing Director Kaspersky untuk wilayah Asia Pasifik, Stephan Neumeier mengatakan media sosial menjadi platform bagi para orang tuaa dan anak untuk melakukan segala aktivitas. Bekerja, belajaar, bahkan mencari hiburan. "Platform jaringan virtual ini dapat menjadi sumber pengetahuan dan bantuan yang berguna bagi para orang tua dan anak-anak namun sekaligus memiliki ancaman," kata Neumeier dalam siaran pers Kaspersky pada Senin 14 September 2020.

Sebelum terlanjur terjadi hal-hal yang tak diinginkan, Neumeier menyarankan orang tua memberikan panduan bagi buah hati mereka tentang apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh dibagikan di media sosial. "Penting untuk mengingatkan dan mengajak anak-anak agar berpikir dua kali sebelum mengklik tombol 'publish'," katanya.

Berikut informasi yang tak boleh disebarkan di internet:

  1. Alamat rumah dan sekolah


    Anak-anak mungkin tak sadar ketika berbincang di media sosial dalam jaringan terbuka bersama teman-temannya, dia menyebutkan nama sekolahnya. Biasanya saking asyik menyahut percakapan, mereka jadi abai bahwa alamat rumah dan nama sekolah serta alamat sekolah adalah informasi yang penting dan rentan disalahgunakan.


  2. Nomor telepon


    Anak-anak mungkin belum tahu kalau nomor telepon adalah salah satu jalur peretasan online. Ada penjahat dunia maya yang mengumpulkan nomor telepon pengguna jejaring sosial dan menggunakan informasi mereka untuk mendaftar ulang ke layanan perbankan online dan mendapatkan akses ke akun korban.


  3. Check-in atau mengaktifkan geolokasi


    Anak kerap tergoda untuk mengaktifkan layanan check-in atau geolokasi dengan maksud memberi tahu teman-temannya kalau dia sudah tiba di tempat tujuan. Sayangnya, informasi ini dapat terbaca oleh orang selain teman yang dituju. Jika orang itu berniat buruk, maka bisa jadi dia akan memanfaatkan situasi saat anak jauh dari rumah dan orang tuanya.


  4. Foto dan video pribadi


    Jangan sampai foto dan video yang diunggah di media sosial menjadi bumerang untuk diri sendiri. Jika foto dan/atau video itu mengundang kontroversi, maka bukan hanya kamu yang terkena komentar pedas netizen. Bisa jadi orang tua, saudara, bahkan temanmu juga kena imbasnya. Terlebih jika gambar itu berpotensi merugikanmu di masa depan, misalkan saat sedang mencari pekerjaan, perusahaan yang kamu tuju mengetahui cela di masa lalu dan urung mempekerjakanmu.


  5. Mengunggah foto orang lain tanpa izin


    Mengunggah foto lama saat bersama teman-teman memang asyik. Tapi sebaiknya kamu tanyakan dulu apakah mereka berkenan fotonya diunggah di media sosial. Perhatikan juga angle foto yang kamu unggah, jangan sampai gambar itu menggiring persepsi negatif untuk siapapun yang ada di dalamnya.


  6. Foto bayi dari anak Anda


    Niat yang baik ingin berbagi kebahagiaan dengan menunjukkan lucunya putra-putri kita bisa jadi berakibat buruk untuk diri sendiri. Anda tentu pernah mendengar ada foto bayi yang disalahgunakan di dunia maya. Bahkan efek jangka panjangnya adalah perundungan yang bakal dialami oleh buah hati di masa depan.


  7. Foto barang mewah


    Kerap mengunggah foto atau video barang mewah yang dipakai atau ada di rumah tentu menunjukkan tingkat kekayaan atau kemewahan seseorang. Ini jelas-jelas dapat memancing para penjahat untuk menyatroni Anda.


  8. Informasi tentang kehidupan pribadi


    Jangan curhat kepada warga dunia maya karena bisa bertambah panjang ceritanya. Saat hati sedang galau dan terlanjur menumpahkan semua yang dirasakan di dunia maya, segera hapus. Ini tidak baik untuk citra diri Anda dan berpotensi mendatangkan bahaya.


  9. Kritis tanpa dasar kuat


    Tentu Anda boleh punya pendapat sendiri. Tapi ingatlah, dunia maya adalah jagat yang tak terbatas. Semua warganya bebas memberikan komentar sesuka hati. Pertimbangkan apa manfaatnya untuk Anda? Jika tidak ada atau bahkan bakal mencoreng citra diri di dunia nyata, sebaiknya tak usah.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."