Michelle Obama Bersyukur Memasuki Masa Menopause Didukung Suami, Barack Obama

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Mantan First Lady Amerika Serikat (AS) Michelle Obama saat menghadiri Grammy Awards ke-61 di Los Angeles, California, AS, 10 Februari 2019. Istri Presiden AS ke-44 Barack Obama itu, tampil mengejutkan para pemirsa ajang musik paling bergengsi tersebut. REUTERS

Mantan First Lady Amerika Serikat (AS) Michelle Obama saat menghadiri Grammy Awards ke-61 di Los Angeles, California, AS, 10 Februari 2019. Istri Presiden AS ke-44 Barack Obama itu, tampil mengejutkan para pemirsa ajang musik paling bergengsi tersebut. REUTERS

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di podcast terbarunya, episode ketiga, pada Rabu, 12 Agustus 2020, Michelle Obama berbagi pengalamannya memasuki masa menopause atau berakhirnya siklus menstruasi secara alami. Ia mengundang dokter kebidanan dan kandungan, Sharon Malone, saat membicarakan topik kesehatan seksual. 

Menurut perempuan 56 tahun itu sejumlah perubahan yang dialaminya berdampak pada kenyamanannya. Ia merasakan gejala hot flashes yang umum dialami para wanita ketika produksi hormonnya berubah dan siklus menstruasinya berhenti.

Hot flashes adalah rasa panas hingga berkeringat di sekitar wajah, leher, dan dada yang datang tiba-tiba dan berlangsung selama 2--3 menit. Hal itu ia alami saat di Marine One, sebelum menghadiri sebuah acara bersama sang suami, Barack Obama.

"Itu seperti seseorang meletakkan tungku di inti (organ wanita) saya dan menyalakannya tinggi-tinggi. Dan kemudian semuanya mulai mencair. Dan saya berpikir, 'Ini gila, saya tidak bisa, saya tidak bisa, saya tidak bisa melakukan ini,’" ujarnya.

Lalu, siapa yang membantunya melewati masa berat itu? Dialah Barack Obama. Michelle mengatakan sang suami dibantu banyak perempuan dalam kabinetnya saat menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada 2009-2017, sebagian sudah mengalami menopause. Jadi, ia sudah punya pengalaman. Michelle mengaku ia kini mengonsumsi hormon untuk mengurangi gejalanya. 

"Apa yang dibawa tubuh wanita adalah informasi penting. Adalah penting untuk mengambil ruang dalam masyarakat (membicarakan ini), karena separuh dari kita mengalami ini tetapi kita hidup seolah itu tidak terjadi," tuturnya.

Selain soal menopause, ia juga membicarakan kesehatan perempuan secara umum, termasuk tentang kedua anak perempuannya, Malia Ann Obama (22 tahun) dan Natasha Obama atau Sasha (19 tahun). 

"Saya ingin anak perempuan saya tumbuh besar mencari informasi tentang diri mereka sendiri, karena seksualitas berhubungan dengan hal-hal lain seputar kesehatan," imbuhnya.

Ia mengatakan bahwa perempuan perlu melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama mammogram dan pap smear. Sebab, itu penting untuk mengetahui kondisi tubuh perempuan.

“Jika Anda tidak bisa menyentuh payudara karena merasa tidak bisa, Anda tidak akan pernah menemukan benjolan lebih awal. Jika Anda tidak melakukan pap smear secara teratur, Anda mungkin tidak ke dokter sama sekali, kan?” ia menambahkan.

Michelle merasa beruntung tumbuh dewasa dengan ibunya yang terbuka membicarakan topik tersebut. Tapi di sisi lain, ia menyadari bahwa hal tersebut belum tentu dimiliki para perempuan generasi mendatang atau sebelumnya.

Michelle Obama mengatakan diskusinya dengan Malone adalah bagian dari alasan dia ingin membuat podcast. Dia meluncurkan podcast yang didukung Higher Ground di Spotify pada akhir Juli dengan episode perdana mewawancarai Barack Obama selama satu jam.

MILA NOVITA | PEOPLE | GLAMOUR

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."