Pengalaman Perawatan Rambut ke Salon saat Pandemi Covid-19

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi salon kecantikan. shutterstock.com

Ilustrasi salon kecantikan. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - Pengalaman ke salon di masa pandemi Covid-19 tentu berbeda sebelum wabah ini meluas. Ada sejumlah protokol kesehatan dan perubahan pelayanan yang wajib ditaati demi kesehatan bersama. Untuk menelusuri seluk-beluknya, pada awal Agustus 2020 ini, Cantika.com menjajal perawatan rambut dari Matrix Indonesia di Sparks Salon Citywalk Sudirman, Jakarta Pusat.

Sama dengan ruang publik lainnya, prosedur ke salon saat pandemi mengalami sejumlah perubahan untuk menjaga kesehatan dari pihak salon maupun pengunjung. Pertama, pengunjung bisa membuat jadwal atau reservasi paling tidak satu hari sebelum perawatan. Tak heran, jika saat tiba di salon seperti sedang berada di salon pribadi karena setiap pengunjung memiliki waktu yang berbeda.

Waktu perawatan dibatasi, paling lama 120 menit alias dua jam. Ragam perawatannya antara lain root touch up atau servis cepat mewarnai akar rambut untuk menutupi uban, retouch smoothing, creambath sensoria dan cool therapy+++ untuk mengatasi permasalahan kulit kepala.

Pengecekan suhu dengan thermogun saat tim Cantika jalani perawatan rambut dari Matrix Indonesia di Sparks Salon Citywalk Sudirman, Jakarta Pusat, pada Jumat, 7 Agustus 2020. CANTIKA/Eka Wahyu Pramita

Perawatan yang kami pilih adalah cool therapy+++ yang diklaim bisa mengatasi tiga masalah mendasar pada kulit kepala khususnya rambut yang sering tertutup seperti ketombe, kerontokan, dan aroma tidak sedap. Perawatan cool therapy +++ berfungsi membersihkan sel kulit mati dan kotoran, mencegah dan merawat kulit kepala berminyak sekaligus bisa menstimulasi peredaran darah.

Langkah pertama perawatan rambut tersebut dimulai dengan mengoleskan scrub Matrix Biolage Scalppure Clartfing di kulit rambut, lalu didiamkan sekitar 15 menit. Salah satu fungsi scrub untuk eksfoliasi atau pengelupasan kulit mati.

Perawatan rambut hairmask dari Matrix Indonesia di Sparks Salon Citywalk Sudirman, Jakarta Pusat, pada Jumat, 7 Agustus 2020. CANTIKA/Eka Wahyu Pramita 

Kemudian, rambut dibilas dengan sampo Matrix Bilage Sculppure dan dilanjutkan dengan momen yang paling ditunggu yakni perawatan hairmask Matrix Biolage Complete Solution Mask. Mengapa bagian ini ditunggu-tunggu? Sebab bisa merasakan nikmatnya pijatan acupressure sekaligus menstimulasi pertumbuhan di akar rambut.Setelah itu, diaplikasikan serum Matrix Biolage Scalppure untuk semakin menguatkan rambut.

Salah satu petugas salon di Sparks Salon Citywalk Sudirman, Jakarta Pusat, tengah membersihkan kursi dengan cairan antiseptik di area cuci rambut secara berkala sebagai salah satu protokol kesehatan salon beroperasi di tengah pandemi Covid-19. CANTIKA/Eka Wahyu Pramita

Selain perawatan yang nyaman, rutinitas di salon juga memperhatikan protokol kesehatan, seperti pengecekan suhu dengan thermometer gun, membersihkan tangan dengan hand sanitizer, tempat duduk dan keramas disemprot cairan antiseptik, para hairdresser menggunakan masker dan face shield, seluruh alat perawatan rambut disteril secara berkala, dan pengunjung tetap mengenakan masker selama perawatan.

Brand General Manager Matrix Indonesia, Amanda Indarwulan, mengatakan agar kebutuhan, keamanan, dan kenyamanan para pelanggan salon tetap terpenuhi, Matrix Indonesia secara reguler melakukan edukasi protokol kesehatan ke seluruh salon partner Matrix Indonesia. Selain itu, rutin mengecek salon-salon tersebut menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.

Quick services atau servis cepat sangat diperlukan baik bagi salon maupun pelanggan di masa  PSBB transisi ini, waktu servis yang bisa dilakukan di salon terbatas, maksimal 2 jam. Alasannya selain protokol kesehatan yang diterapkan, pelanggan juga akan merasa lebih aman dan nyaman jika waktu kunjungan ke salon lebih singkat,” pungkas Amanda.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."