Kenali Sebab dan Ciri Gonore pada Wanita

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi vagina. Shutterstock

Ilustrasi vagina. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Gonore (GO) adalah keluar cairan nanah berwarna putih dari alat kelamin. Meski sama-sama putih, cairan ini berbeda dengan cairan keputihan pada wanita.

"Tekstur keputihan akibat jamur dan GO berbeda. Pada GO (cairan) lebih kental seperti ingus dari hidung, keputihan akibat jamur di vagina biasanya berbau, warna tetap putih kadang-kadang kekuningan," ujar dokter spesialis kulit dan kelamin, Anthony Handoko, dalam virtual media briefing "Gonore (GO): Mungkinkah 'pilek' pada alat kelamin sembuh?” Rabu, 5 Agustus 2020.

Menurutnya, saat keluar nanah itu seperti ingus, maka dari itu disebut pilek. Warna nanah itu putih kehijauan.

"Akibat nanah, saluran (kemih) tersebut menjadi mampet, saat berkemih ada dorongan air seni, (sehingga) saat kencing rasanya sakit. Ujung penisnya atau lubang kemih akan lebih merah dan bengkak," sambung dia.

Sementara itu, GO yang dialami wanita harus dilihat menggunakan alat dan memerah di mulut rahim. GO pada wanita tidak menyebabkan keputihan yang biasanya muncul karena jamur. Pada sebagian kasus keputihan menimbulkan gatal dan merah di bibir luar vagina. Cairan yang keluar bukan nanah walau warnanya putih kekuningan.

GO disebabkan infeksi bakteri Neisseria Gonorrhoeae dan dapat menular saat melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau melakukan kontak dengan cairan tubuh mereka, baik secara vaginal maupun anal.

"Kontak itu tidak selalu harus penetrasi, saat Anda melakukan kontak seksual misalnya menempel (antar organ intim) tidak ada penetrasi penis ke vagina, saat penis keluarkan nanah, bisa (menularkan bakteri ke pasangan)," jelas Anthony.

Berbeda dari pria, infeksi awal GO pada wanita biasanya tidak bergejala sehingga kadang tak terdeteksi dini sehingga terlambat mendapatkan pengobatan. Pada pria, tanda atau gejala yang bisa dikenali yakni keluarnya nanah dari penis dan muncul rasa sakit saat berkemih.

Pada wanita, penyakit ini baru terdeteksi jika sudah lanjut dan ini dapat menyebabkan penularan infeksi GO ke bayi saat proses melahirkan dan infertilitas (kemandulan).

Pada kasus yang jarang terjadi, GO yang tidak diobati juga dapat menyebar ke darah atau sendi dan bisa mengancam jiwa. GO yang tidak diobati, pada beberapa kasus bahkan meningkatkan peluang untuk mendapatkan atau menularkan HIV AIDS.

Pencegahan utama yang bisa dilakukan masyarakat ialah melakukan hubungan intim yang aman, yaitu menggunakan kondom, tidak bergonta-ganti pasangan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."