Idul Adha Jangan Sampai Kolesterol Naik, Cegah dengan 3 Tips Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Sup kambing Karibia disebut juga Sup Jamaika, terdiri dari hampir seluruh bagian daging kambing dan rempah-rempah. Foto: Taste Atlas

Sup kambing Karibia disebut juga Sup Jamaika, terdiri dari hampir seluruh bagian daging kambing dan rempah-rempah. Foto: Taste Atlas

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perayaan Idul Adha identik dengan hidangan berbahan dasar daging kurban seperti daging kambing atau sapi yang tinggi kolesterol. Seperti dikutip dari laman produsen suplemen serat FibreFirst, makan olahan daging kurban dapat menyebabkan naiknya kolesterol dan berat badan.

Jika melihat dari kandungan gizinya, daging ini tinggi lemak, khususnya lemak jenuh, dan kolesterol. Nourmatania Istiftiani, Scientific FibreFirst ikut menekankan, konsumsi makanan tinggi lemak dan kalori, seperti dalam hidangan Idul Adha juga berisiko meningkatkan kadar kolesterol darah.

Anda dapat dapat mencegah peningkatan kadar kolesterol dan berat badan saat Idul Adha. Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi dan mencegah kedua hal tersebut.

1. Pilih daging dengan sedikit lemak

Pilih bagian daging yang mengandung sedikit lemak atau buang lemak yang ada di daging kurban. Hindari juga mengonsumsi bagian jeroan, karena mengandung tinggi lemak dan kolesterol.

2. Porsi secukupnya

Perhatikan porsi atau jumlah daging yang dikonsumsi. Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi kalori atau tinggi lemak juga akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada pencernaan yang umum terjadi pada hari raya, seperti refluks dan dispepsia.

3. Konsumsi cukup serat dari buah dan sayuran

Buah dan sayuran adalah sumber serat yang memiliki manfaat positif untuk kadar kolesterol. Diet tinggi serat dapat menurunkan kolesterol hingga 10 persen. Konsumsi serat, khususnya serat larut air (seperti psyllium, pektin, beta glucan, dll), akan mengikat kolesterol yang ada di pencernaan dan mengeluarkannya bersama dengan feses.

Dokter spesialis gizi klinik Hilna Khairunisa mengtakan konsumsi serat juga dapat membantu mengontrol berat badan. "Serat dapat memberikan rasa kenyang dan akan difermentasi oleh bakteri pencernaan, membentuk asam lemak rantai pendek yang dapat meningkatkan pembakaran lemak serta mengurangi penyimpanan lemak”, katanya.  

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."