Makan yang Mampu Menjaga Kadar Hormon Dopamin Supaya Happy Terus

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi waktu makan. shutterstock.com

Ilustrasi waktu makan. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Makan bisa bikin senang. Itu betul. Rasa senang ini muncul karena hormon dopamin, senyawa kimiawi di otak menyampaikan rangsangan bahagia ke seluruh tubuh. Selain makan, hormon dopamin dapat muncul atau ditingkatkan melalui olahraga, membaca buku, bahkan ngobrol, dan lainnya.

Nah, khusus makan, pelatih kebugaran sekaligus ahli gizi di India, Diksha Chhabra mengatakan ada sejumlah makanan yang disarankan karena mampu menjaga kadar hormon dopamin. Makanan ini, menurut dia, juga bagus untuk kesehatan jangka panjang.

"Jujurlah, ketika seseorang membuat perubahan dari makanan yang tidak sehat ke makanan yang lebih sehat, dalam hatinya merasa bahagia. Dia merasa lebih sehat, lebih ideal. Ini karena terjadi lonjakan hormon dopamin," kata Diksha Chhabra seperti dikutip dari Indian Express. Berikut tips makan untuk menjaga kadar hormon dopamin:


  1. Makan teratur


    Makan teratur akan mencegah terjadinya perubahan hormon secara tiba-tiba, membantu mengatur nafsu makan, dan mengurangi kemungkinan makan berlebihan di malam hari. Jumlah asupan makanan yang cukup, menurut Diksha Chhabra, akan membuat seseorang cenderung merasa puas. "Nikmati makanan dan hindari diet ketat," kata Chhabra.


  2. Jenis makanan yang dikonsumsi


    Pilih daging tanpa lemak, telur, dan susu dalam menu makanan sehari-hari. Makanan ini membantu kenyang lebih lama dan menjaga kadar hormon dopamin dalam tubuh.


    Konsumsi juga karbohidrat kompleks yang membantu melepaskan gula secara bertahap dalam aliran darah. Kemudian pilih lemak sehat. Lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda terkandung dalam zaitun, minyak wijen, alpukat, almond, kenari, dan ikan.


    "Lemak dalam asupan makanan berkaitan langsung dengan aktivitas dopamin di otak," kata Chhabra. "Sumber lemak yang baik dalam membantu aktivitas saraf dan kognitif."

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."