Dokter Sarankan Ini Bila Vaksinasi Terlambat Akibat Pandemi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dokter tetap mengimbau anak-anak harus mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal. Bila terlambat, orang tua dianjurkan memberikan vaksin susulan demi menjaga daya tahan tubuh. Lalu, muncul pertanyaan bagaimana jika vaksinasinya serial seperti DPT 1, 2, 3? Perlukah diulang?

Faktanya, cukup dilanjutkan saja. Anda bisa segera berkonsultasi ke dokter anak untuk menentukan pemberian vaksin yang terlebih dulu menurut jadwal atau kondisi tertentu yang mendesak.

"Bisa dari urutan, misalnya anak sudah berusia 3,5 tahun vaksin untuk 9 bulan belum diberikan, tentu kalau berdasarkan kronologi, kami berikan dari yang seharusnya paling awal, dimulai dari yang 9 bulan dulu, 12 bulan, 15 bulan dan 24 bulan," tutur Caessar Pronocitro, dokter spesialis anak Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya dalam Webinar "Pentingnya Vaksinasi untuk Anak" pada Rabu, 1 Juli 2020.

Pertimbangan lainnya, kondisi mendesak atau tingkat kepentingannya. Vaksin campak yang seharusnya diberikan pada anak usia 9 bulan bisa ditunda sementara waktu apabila di wilayah anak tinggal ada wabah hepatitis A.

"Vaksin hepatitis A diberikan pada anak usia 24 bulan. Kalau berdasarkan kronologi kami berikan vaksin campak dulu, tetapi misalnya di daerah anak tinggal sedang ada wabah hepatitis A, tentu kami prioritaskan vaksin hepatitis A terlebih dulu," tukasnya.

Baca juga: 6 Tips Aman Bawa Anak Imunisasi ke Rumah Sakit, Klinik, Puskesmas

Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI merekomendasikan vaksinasi tetap diberikan sesuai jadwal, terutama untuk anak di bawah 18 bulan dan memperhatikan sejumlah hal antara lain: pengaturan jadwal kedatangan untuk menghindari kepadatan orang tua atau anak saat menunggu.

Lalu, ada proses skrining gejala atau kontak dengan individu yang terdiagnosis COVID-19 untuk ditangani khusus. Selain itu, ada pemisahan anak sakit dan sehat di poliklinik yang berbeda, pengaturan jarak selama proses menunggu serta ada hand sanitizer atau area mencuci tangan di lokasi pemberian vaksin.

Vaksinasi atau imunisasi yakni pencegahan primer penyakit dengan memasukkan antigen ke tubuh untuk memicu pembentukan kekebalan tubuh terhadap antigen tersebut. Cara ini bentuk efektif pencegahan penyakit paling efektif dan efisien sehingga telah diterapkan di seluruh dunia.

"Vaksinasi memperkenalkan antigen supaya sistem kekebalan tubuh segera memproduksi antibodi yang spesifik dan bertahan lama. Saat terjadi infeksi, sistem kekebalan tubuh dengan cepat membentuk antibodi untuk melawan penyakit," jelas Caessar.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."