Soraya Haque Sebut Cantik Itu saat Punya Mimpi dan Harga Diri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Soraya Haque. Instagram.com/@sorayahaque

Soraya Haque. Instagram.com/@sorayahaque

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Model dan presenter Soraya Haque mengutarakan pendapatnya soal makna perempuan cantik. Menurut Soraya, cantik itu relatif dan tidak untuk dibanding-bandingkan. Ia seolah mengajak para perempuan untuk lebih mencintai kecantikan diri sendiri alias self-love.

"Cantik itu harus begini, kamu jadi cantik kalau begitu? Capek juga kalau mengikuti pandangan mereka," tulisnya di keterangan foto Instagram pada Kamis, 2 Juli 2020.

Ibu tiga anak ini setuju bahwa cantik itu bukan melekat pada kebendaan, melainkan kata kerja. 
"Apakah perempuan mampu berkontribusi terhadap perubahan lingkungan. Artinya, setiap perempuan bisa menentukan klasifikasi kecantikannya. Cantiknya perempuan akan terlihat saat ia mempunyai mimpi besar, membangun harga dirinya yang sering ditindas, sehingga cantik adalah cara pandang yang luas. Cantik akan berdiri kokoh dalam kemandirian," tuturnya.

Baca juga: 29 Tahun Pernikahan, Soraya Haque: Kemerdekaan Perjanjian Jiwa

Lebih lanjut, ia menegaskan cantik itu bukan ukuran yang pasti. Ia pun mengajak para pengikutnya untuk tidak memperdebatkan soal siapa yang cantik. "Cantik perempuan tidak untuk ‘perlombaan’ dan bukan objek pemandangan yang diperselisihkan," imbau istri Ekki Soekarno ini.

Unggahan Soraya dua jam lalu itu ramai dikomentari warganet yang sepakat dengan pendapatnya. Mereka mengungkapkan bahwa cantik itu bukan patokan dan hal-hal yang kasat mata.

"Keren! Dan cantik juga berarti tidak merasa paling benar, tapi banyak bercermin mengkoreksi diri sendiri," tulis akun @atinsusilo145. "Cantik adalah kamu....hati, tutur kata dan sikap...tergambar di diri mama aya," komentar akun @irma_batara.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."