Terapkan 4 Hal Ini agar Suami Jujur Soal Keuangan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Rawpixel.com

Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Rawpixel.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap suami istri punya kesepakatan dalam mengelola keuangan rumah tangga. Sejumlah suami hanya memberi uang kepada istri untuk belanja sehari-hari, tapi tak memberi informasi berapa penghasilannya, pengeluaran kebutuhan dia sendiri, atau investasi. Ada pula yang sebaliknya, para suami memberi kepercayaan penuh istri dalam mengelola penghasilannya.

Cara manakah yang lebih baik? Semuanya dikembalikan kepada masing-masing pasangan dengan menerapkan sikap saling terbuka dan sepakat untuk mengelola uang yang ada. Penting pula menerapkan sejumlah landasan keuangan yang disarankan dalam rumah tangga. 

Berikut beberapa hal keuangan dalam pernikahan yang patut diketahui mengutip laman Times of India, Jumat, 26 Juni 2020

1. Ketahui hak finansial istri 

Seorang istri yang tidak bekerja memiliki hak untuk mendapatkan makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan perawatan medis untuk dirinya sendiri dan anak-anaknya dari sang suami.

Jadi, pahami bahwa ibu rumah tangga tidak perlu meminta uang pada suami, tapi suamilah yang memberinya.  

Selain itu, istri memiliki hak untuk mengetahui rincian gaji suaminya. Ini penting karena jumlah gaji akan memberikan kejelasan kepada istri tentang berapa banyak uang yang dapat dia miliki untuk pengeluaran rumah tangga dan pribadi.

2. Membagi tanggung jawab keuangan

Jika suami tidak membagikan informasi keuangan, ada kemungkinan Anda tidak menunjukkan minat dalam transaksi keuangan sejak awal hubungan. Jika ingin mengubahnya, bicarakan hal itu dengan pasangan. Tak hanya menunjukkan minat, penting juga membagi tanggung jawab keuangan sesuai dengan keterampilan Anda.

Baca juga: 4 Perbedaan Perempuan dan Laki-laki dalam Mengelola Uang

Jika Anda pandai berinvestasi dan membayar tagihan, mintalah tugas itu kepada kepada suami. Bila investasi bukan keahlian Anda, cukup tangani anggaran rumah tangga dan pembayaran tagihan.

3. Cari informasi

Jika pasangan tidak membagikan informasi karena kebiasaan, cari tahu secara berkala. Pasangan harus tahu tentang aspek-aspek keuangan penting karena jika satu meninggal, yang lain harus tahu apa saja yang ditinggalkan.

Meski tak berkomunikasi soal uang setiap hari, pasangan harus memiliki tujuan yang sama. Pastikan Anda mengetahui akun dan kata sandi semua rekening tabungan dan investasi online dan offline.

Anda juga harus tahu tentang investasi atas nama Anda atau pasangan dan memiliki akses ke dokumen asli semua polis asuransi, baik itu nyawa, kesehatan, kendaraan atau rumah. Perlu juga memastikan akses ke dokumen wasiat dan properti untuk kelancaran transisi aset.

4. Pendekatan secara bertahap

Jika Anda telah mencoba berbicara dengan pasangan tentang perlunya berbagi informasi keuangan, tapi ia enggan membaginya, cobalah mencari bantuan seorang mediator. Pilihlah mediator yang bisa dipercaya, dihormati oleh kedua pasangan, dan bijaksana.

Apabila cara itu tidak berhasil juga, hubungi penasihat keuangan yang dapat mengambil sikap objektif dan pragmatis tentang perlunya berbagi rincian keuangan.

Jika ini juga gagal, carilah penasihat pernikahan sebagai upaya terakhir karena masalah dan celahnya pastilah lebih dalam, bukan hanya masalah keuangan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."