Gaya Retno Marsudi saat Olahraga, Temanya Monokrom

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Retno Marsudi. Instagram.com/@retno_marsudi

Retno Marsudi. Instagram.com/@retno_marsudi

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sering terlihat mengenakan busana tanpa motif dan didominasi warna monokrom, hitam dan putih. Padu padan warna tersebut juga kerap digunakannya saat berolahraga.

Menilik unggahan Instagram terbarunya pada Sabtu, 13 Juni 2020, perempuan 57 tahun itu terlihat berada di luar ruangan mengenakan kaus lengan pendek warna putih dipadu legging training warna hitam. Alas kaki yang dikenakannya terlihat sepatu berwarna biru.

Ia juga mematuhi protokol kesehatan saat ke luar rumah di masa pandemi Covid-19, yaitu memakai masker warna hijau. Selain masker, ia juga memakai topi dan kacamata hitam. Kondisi jalanan terlihat sepi dan menteri Retno berolahraga di area yang telah dibatasi kerucut pembatas jalan.

"Good morning Jakarta. Selamat pagi Indonesia," tulisnya di keterangan foto Instagram.

Melihat unggahan menteri asal Semarang ini, sejumlah warganet mendoakannya sehat selalu di masa pandemi Covid-19. Ada pula yang menyemangatinya dengan salam olahraga.

Padu padan busana olahraga hitam putih ini juga terlihat di beberapa unggahan Instagram-nya. Salah satu contohnya saat ia jogging bersama Triawan Munaf pada pertengahan Februari 2020, sebelum pandemi Covid-19.

Jika Anda berencana olahraga di sore nanti, ingatlah untuk selalu memakai masker sesuai jenis olahraga yang akan dilakukan.

Sebab tertutupnya hidung dan mulut membuat akses tubuh untuk mendapatkan oksigen jadi terbatas. Padahal, saat berolahraga, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen dari biasanya.

Menurut telemedicine consultant SehatQ, dr. Rahmita Kusuma Dewi penggunaan masker saat olahraga intensitas rendah. 

“Kalau olahraganya masih sebatas jalan kaki, masih oke pakai masker. Namun, kalau olahraga yang intensitasnya sudah sedang menuju berat, seperti jogging apalagi lari, sebaiknya tidak pakai masker,” katanya.

Rahmita menambahkan jogging atau lari sambil memakai masker berisiko menyebabkan terjadinya pneumothorax atau kolaps paru. Untuk kedua olahraga tersebut paling baik melakukannya di rumah menggunakan treadmill dan tanpa masker selama pandemi.

Sementara itu orang yang berolahraga santai sambil memakai masker, bukan berarti bisa abai terhadap hal lainnya. Anda disarankan untuk tetap harus waspada dan memantau kapasitas diri. 

“Kalau saat olahraga pakai masker mulai muncul gejala seperti pusing, napas pendek, sesak atau hal lain yang mengkhawatirkan, ada baiknya segera dihentikan” ujar dr. Rahmita.

Penggunaan masker ketika berolahraga juga tidak dianjurkan bagi orang yang memiliki riwayat penyakit jantung dan penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

 “Bagi orang-orang yang punya riwayat penyakit lain, selama pandemi ini memang paling aman untuk olahraga indoor, di rumah dan tanpa masker,” ungkap dr. Rahmita.

Terakhir, dr. Rahmita mengingatkan pentingnya physical distancing atau menjaga jarak dengan orang lain bagi siapa pun yang akan berolahraga di luar rumah, meski sudah menggunakan masker. Hal ini semata-mata untuk mencegah penyebaran virus corona.

SILVY RIANA PUTRI | SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."