Cara Mencairkan Daging Beku yang Tepat untuk Cegah Bakteri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi daging sapi beku. squarespace.com

Ilustrasi daging sapi beku. squarespace.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Beberapa di antara kita kerap mencairkan daging beku dengan mengeluarkannya dari freezer lalu membiarkan cair di suhu ruangan ataupun merendamnya di dalam air. Ternyata itu bukan cara yang terbaik.

Badan Pengawasa Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drugs Administration (FDA) menyarankan agar daging beku tidak dicairkan pada suhu ruangan karena menyebabkan suhu yang tidak merata di dalam daging, yang membuatnya lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri.

Tamika Sims, Direktur Komunikasi Teknologi Pangan di International Food Information Council Foundation, Amerika Serikat mengatakan cara terbaik adalah menaruhnya di piring dan menyimpannya di kulkas hingga mencair. Hanya saja, butuh waktu sekitar seharian untuk mencairkannya.

"Tentu saja, itu membutuhkan waktu lebih lama, tetapi lebih aman,” ujar Sims seperti dikutip dari laman Insider.

Tapi jika Anda terburu-buru, cara yang bisa dicoba adalah memasukkan daging dari freezer dalam kemasan kedap udara, lalu rendam dalam air dingin. "Itu sedikit lebih cepat daripada kulkas,” katanya

FDA juga merekomendasikan menggunakan fitur defrost pada microwave. Sims merekomendasikan metode itu untuk daging giling dan unggas, meskipun menurut ia itu sepertinya bukan cara yang tepat untuk steak.

Untuk steak, Simks mengatakan lebih baik menggunakan metode air dingin jika dia tidak punya waktu untuk lemari es.

Hal yang sebaiknya tidak dilakukan, menurut Sims, adalah mencairkannya dengan cara mencuci daging. “Mencuci daging dapat menyebar bakteri melalui percikan air di sekitar wastafel dan meja Anda,” imbaunya.

Plus, katanya, mencuci daging sama sekali tidak perlu dilakukan sebelum dimasak.

MILA NOVITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."