Adakah Pengaruh #dirumahaja dengan Hasrat Bercinta?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan bercinta. Shutterstock

Ilustrasi pasangan bercinta. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Selama pandemi Covid-19 banyak yang menerka-nerka para pasangan lebih sering bercinta. Faktanya tidak demikian. Sebab pandemi ini berbeda-beda dampaknya pada intensitas bercinta. Ada yang lebih sering melakukannya, tapi banyak pula yang justru lebih jarang.

"Respons terhadap stres yang terkait dengan virus corona dan stres dikarantina dapat mengakibatkan penurunan atau peningkatan hasrat dan aktivitas seksual," ungkap psikolog klinis JoshuaKlapow kepada Elite Daily.

Pembawa acara The Kurre and Klapow Show itu mengatakan semua tergantung pada respons individu seseorang terhadap pandemi. Jika kedua pasangan memandang hubungan seks sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dari situasi saat ini, maka aktivitas seksual akan meningkat untuk kesenangan serta keintiman.

Di sisi lain, jika situasi saat ini menyebabkan salah satu dari pasangan merasa kewalahan, sibuk, cemas, dan seks tidak terasa menyenangkan, maka Anda mungkin tidak melakukan seks sebanyak yang Anda lakukan dalam situasi normal.

"Di dunia yang ideal, kedua pasangan biasanya selaras dalam reaksi emosional mereka terhadap pandemi dan melihat keintiman sebagai cara, tidak hanya untuk mengatasinya, tetapi juga untuk meningkatkan hubungan mereka," ujarnya.

Klapow juga menunjukkan bahwa stres karena karantina juga dapat memengaruhi kinerja seksual. Fungsi seksual dapat terpengaruh secara negatif akibat stres, kurang tidur, atau hormon stres dilepaskan ke dalam sistem.

Tantangannya jika respons antara pasangan itu berbeda, ada yang meningkat dan menurun. Jika hal itu terjadi, Klapow menyarankan agar melakukan percakapan yang jujur.

"Jelas, penuh kasih, dan terbuka adalah cara terbaik untuk menyampaikan betapa terlalu sedikit (atau terlalu banyak) keintiman yang Anda rasakan," imbaunya.

Respons yang berbeda ini bisa memicu pertengkaran. Penting untuk diingat bahwa Anda berdua layak didengar dan dipahami. "Ini bukan waktu untuk menuntut atau menolak, tetapi waktu untuk memahami dari mana perasaan itu," jelas Klapow.

Jika keintiman dengan pasangan Anda terkena dampak negatif pandemi, ingatlah bahwa perubahan ini bersifat sementara. Untuk membantu Anda dan pasangan mengelola fluktuasi keintiman selama ini, jangan takut untuk membicarakannya.

MILA NOVITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."