Tahukah Kamu, Kelelawar Praktikkan Physical Distancing Saat Sakit

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Sebanyak 100 ribu kelelawar kuasai kota Batemans Bay di New South Wales Australia. abc.net

Sebanyak 100 ribu kelelawar kuasai kota Batemans Bay di New South Wales Australia. abc.net

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kelelawar, binatang yang disangka menjadi sumber penularan virus corona baru atau Covid-19 ternyata menerapkan physical distancing saat ada yang sakit.

Perilaku physical distancing pada kelelawar itu diketahui dari hasil studi Smithsonian Tropical Research Institute di Panama yang dipimpin Sebastian Stockmaier, mahasiswa doktoral dari University of Texas, Amerika Serikat. Stockmaier mengatakan, kelelawar yang terserang penyakit langsung memotong interaksi dengan koloni. "Menariknya, ikatan keluarga besar kelelawar tidak mengasingkannya," kata Stockmaier.

Kelelawar yang diteliti oleh Sebastian Stockmaier adalah jenis drakula. Kelelawar drakula yang sakit tetap mendapatkan perawatan dari keluarga, anak atau ibunya. "Saat sakit, interaksi sosial antar-individu yang bukan kerabat mengendur, sementara interaksi di antara anggota keluarga tetap terjaga."

Baca juga: Zodiak Baru Ophiuchus: Orang Besar Pembawa Ular

Kelelawar pengisap darah manusia (Diphylla ecaudata) dari Brasil. cnet.com

Mirip seperti manusia, bangsa kelelawar adalah mahluk sosial yang hidup dalam komunitas besar dan saling berhubungan satu sama lain. Hewan predator malam ini hidup dalam koloni yang terdiri atas ratusan hingga ribuan individu.

Stockmaier menjelaskan koloni kelelawar sangat memperhatikan aspek higienitas karena dikenal saling membantu membersihkan diri di antara anggota keluarga maupun tetangga. Kelelawar juga tidur dalam posisi rapat berdampingan di dinding gua dan saling berbagi makanan untuk mencegah kelaparan di koloni.

Kelelawar memastikan keberlangsungan hidup koloni mereka, sekaligus rentan menularkan penyakkit. "Temuan ini sangat menarik karena mirip dengan apa yang terjadi pada manusia sekarang saat pandemi Covid-19. Harus isolasi mandiri dan menerapkan physical distancing,” katanya.

Stockmaier dan timnya mempelajari perilaku physical distancing pada kelelawar ini dengan menyuntikkan ekstrak bakteri untuk menstimulasi kekebalan tubuh dan memunculkan gejala infeksi tanpa membuat hewan itu sakit. Kelelawar yang disuntik ekstrak bakteri akan lemah untuk berburu darah atau membersihkan diri. Kelelawa itu hanya ingin tidur seperti perilaku individu yang sakit.

Dari situ terlihat bagaimana koloni kelelawar menerapkan physical distancing. Kelelawar yang sakit memiliki interaksi yang berbeda. Kelelawar yang disuntik bakteri tadi ditolak berkerumun oleh kelelawar di luar garis keluarga. Tapi mereka tetap mendapatkan makanan dari anggota keluarga. Induknya tetap memberi makan anaknya meski sedang 'sakit'.

CBC | NEWSCIENTIST

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."